Tahun 2020 ini temanya adalah, Ajak anak kita ke teater. dengan teater memang anak akan belajar memberikan apresiasi atas karya seni seseorang/kelompok.
Memperkaya ilmu pengetahuan sosial karena sebuah pertunjukan sosial biasanya membawakan cerita rakyat atau cerita sosial. Anak akan peka terhadap keilmuan dan lingkungannya.
Teater dalam arti luas adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak).
Kalau anak jaman 90-an ditanya teater apa yang anda sukai. Jawabannya adalah "Teater Impian" atau Theatre of Dream.
Ooh...itu sepak bola ya...sekarang mereka sulit menang karena sekarang jamannya Liverpool .
Apain saya cerita teater impian ya...nggak ada hubungannya...ini saya akan cerita tentang legenda Mojokerto dalam berteater. Tokoh nasional yang sengaja bertarung untuk kejayaan budaya. Repotnya masa itu pemerintah sedang tidak menggalakkan budaya.
Jadinya..... kiprah tokoh ini dapat dibilang aneh waktu itu. Kok mau maunya sengsara. Jadi pekerjaan yang lain pasti kaya......
Hardjono WS.....Tokoh teater ini sebenarnya asli seni rupa wel...."wel" itu banyak dipakai di Mojokerto untuk menandai suatu yang kuat dan asli.
Lahir 1945 di desa Jatidukuh Gondang, Hardjono WS ini aslinya seni rupa karena pendidikannya dari Akademi Seni Rupa Surabaya. Dulu sih pernah kuliah Hukum tapi tidak diselesaikan juga saat menempuh pendidikan guru juga tidak diselesaikan.
Lebih memilih keilmuan seni. Jelas melukis, mematung, memahat dan bidang itu sangat ahli. Masalahnya Pak Hardjono ini mahir semuanya. Mulai seni rupa, seni musik hingga seni pertunjukan. Mungkin kalau di eropah yang mengenal spesialisasi, akan heran dengan kemampuan seba bisa ini dan bisa dianggap Pasukan Khusus karena hanya pasukan khusus saja yang bisa menguasai banyak bidang.
Yang tidak biasa lagi adalah semua yang ditekuni selalu ditulis runtut. Ini juga membuatnya Abadi karena ilmu telah diikat pada tulisan. Saya sebenarnya mempunyai beberapa buku beliau seperti membuat kursi pahat dari batang bawah kelapa, juga beberapa kumpulan cerpen serta puisi beliau. Tapi baru saya cari kok nggak ada. Jadi saya hanya pamer foto saya dan foto Pak Hardjono WS dari Indoart karya Iskandar saja.