Saya melihat kalender hari ini dan ternyata hari ini di tahun 1908 merupakan saat pertama kali Robert Baden Powel memulai gerakan kepanduan.
Setelah itu banyak gerakan serupa di seluruh dunia bahkan Indonesia. Setelah kemerdekaan juga diteruskan dengan gerakan kepanduan dari organisasi sosial politik dan organisasi masyarakat yang memiliki kepanduan dari masing-masing organisasi.
Sri Sultan Hamengkubuwono membuat keputusan revolusioner dengan menyatukan semua kepanduan dalam satu naungan saja yaitu Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) dengan ciri khas merah putih.
Saat ini di tanggal 14 Agustus hari lahir pramuka malah sering saya lihat foto Baden Powel daripada foto Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Mungkin karena dari luar negeri ya sehingga terlihat keren.
Mari kita ingat, mengapa Baden Powel membuat kepanduan. Baden Powel takjub dengan kecakapan pemuda dari Amerika yang mahir membuat rautan dan pahatan kayu. Frederick Russell Burnham, sahabatnya yanng kelahiran Amerika mengajarinya saat menjadi pasukan pengitntai.
Persiapan perang.
Dengan kepanduan terebut Inggris sukses di perang dunia I dan perang dunia II. Termasuk sukses meluluhlantakkan Surabaya di peristiwa 10 November 1945 . Tidak hanya di Surabaya saja, Inggris juga memakai hasil kepanduannya sebagai tentara hebat untuk meratakan daerah-daerah lain di Indonesia demi kembalnya Belanda di Bumi Pertiwi.
Lantas mengapa Pemuda kita sangat bangga memajang Foto Baden Powel saat hari pramuka?
Gerakan seperti kepanduan bukan pertama di dunia. Jika kita membaca Taiko karya Eiji Yoshikawa, pasti sudah banyak kisah-kisah pemuda yang menginspirasi.
Saat Majapahit berdiri pemuda Ranggalawe sudah handal denan ekcerdasan dan keberaniannya turut mendirikan negara baru. Saya rasa saat Ranggalawe seperti itu bukan tidak mungkin ada banyak pemuda yang kecakapannya setara. Hanya saja saya sulit menemukan bukti-bukti acuan.