Kali ini saya bercerita tentang lomba dan pengukurannya. Pengukuran ya........di semua negara selalu menempatkan pengukuran sebagai tempat utama.
Mereka melakukan semua dengan terukur dalam suatu standard Itu makanya ada namanya British Standard (BS) American Standard Testing and Material (ASTM). Japan dengan JIS Australia dengan AS...itu di segi pengukuran fisik ya. Pengukuran yang curang akan membuat makanan tidak enak karena rasa berubah-ubah bahkan bahaya untuk kesehatan. Dalam bidang konstruksi dapat membahayakan karena bangunan yang rapuh.
Pada pengukuran non fisik juga banyak, itu dilakukan di kejuaraan musik, menyanyi, fashion, desain, olah raga tidak terukur seperti sepakbola, tinju dan lainnya. Lomba menyanyi dilakukan pengukuran juri yang bukan ahli dari olah vokal, lomba memasak dinilai oleh juri yang bukan bidang kuliner....jadi...Apa syaratnya....
Juri dan Wasit yang berkompeten.....berkompeten berarti mempunyai kualitas yang mumpuni dan sertifikasi yang jelas. Hasil apapun memang akan ada yang tidak dapat menerima tetapi sudah meminimalis kesalahan.
Itulah yang dilakukan mereka. Tidak heran lomba-lomba lokal di negara maju akan berpengaruh karena juara lomba lokal sudah benar-benar hebat untuk melaju ke tingkat yang lebih tinggi regional maupun nasional bahkan internasional. Lomba mereka tidak hanya untuk gebyar saja tetapi keberlanjutan langkah selanjutnya.
Kita? saya tidak tahu.... Yang saya tahu untuk ukuran fisik di Indonesia sudah ada Komite Akreditasi Nasional dan Badan Standarisasi Nasional.
Indonesia banyak muslim ya...termasuk saya. Jelas Al-Qur'an yang saya anut penuh bahasa yang lembut...
tapi....
Saat membicarakan Pengukuran Al-Qur'an memunculkan bahasa yang keras. Saya baca di Surat Al-Muthafiffin..
"Celakalah bagi orang-orang yang curang".....itu ayat pertama..