Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jokowi Menakutiku

19 Februari 2015   23:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:52 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah berhari hari energi dikuras dengan segala macam konflik antar lembaga negara, akhirnya Pak Presiden buka suara dan ambil keputusan. Saya sebagai orang yang memilihnya merasa masih percaya sepenuhnya pada beliau. Politik adalah sesuatu yang menurut saya sangat rumit,bisa dibaca tapi tak bisa ditebak kemana arah pastinya.

Saya tidak akan membahas hiruk pikuk politik di negara ini karena sudah banyak yang membahasnya. Saya hanya ingin mengatakan bahwa betapa takut saya pada Pak Presiden ini. Bukan saya takut pada orangnya , tapi saya takut pada ancaman yang mungkin bisa menimpa beliau. Dari semua ancaman yang mungkin bisa menimpa yang saya pikirkan adalah ancaman kesehatan. Melihat begitu berat tekanan dan beban kerja yang disandangnya, saya yakin Presiden tahu konsekwensinya. Saya yakin semua aspek keamanan dan kesehatan seorang Presiden pasti sudah menjadi jaminan VVIP di Indonesia. Hanya saja saya tetap merasa penyakit bisa datang kapan saja ketika tubuh dan pikiran kita penuh dengan hal yang harus diselesaikan. Jangankan penyakit yang berat seperti kanker, gangguan jantung ataupun penyakit berat lainnya, sakit gigi  saja bisa merusak emosi dan pikiran sehat kita.  Bagaimana ketika harus dihadapkan pada satu keputusan yang harus diambil dan itu menyangkut hajat hidup bangsa dan negara, tiba tiba Presiden terkena Asam urat dan tensi darah naik secara tiba tiba????? Walaupun di sekeliling Presiden adalah ahli dalam bidang masing masing, akan tetapi keputusan adalah di ucapan dan Instruksi Presiden. Itulah yang saya takutkan , Jokowi tiba tiba lemes karena persendian nyeri karena asam urat dan kepala berkunang kunang karena Tensi darah naik sehingga harus menunda keputusan yang harus diambil.

Bagi lawan politiknya maka akan di katakan jika Jokowi lemas karena tidak tahan pada tekanan politik dan tekanan musuh musuh nya . Karena seperti yang kita tahu apapun hal yang berkaitan dengan seseorang yang kita tidak suka, biasa menjadi hal untuk menjelekkan dan menjatuhkan. Tapi saya sakin Jokowi dijaga oleh Keluarga dan dokternya untuk masalah kesehatannya. Saya Ingat ketika Pak SBY yang terlihat sehat dan postur tegap saja bisa bertambah tebal kantung matanya pada tahun ke 3 Pemerintahannya. Lah ini apalagi pak Jokowi yang kerempeng gini.

Memang Postur tubuh tidak ada kaitan dengan status kesehatan seseorang , dan tentu saja untuk menjadi Presiden sudah melewati ujian dan tes kesehatan yang menjadi syarat mutlak bagi calon Presiden. Untuk itu saya sebagai rakyat yang mencintai negara ini hanya berdoa agar Pak Jokowi dan seluruh penyelenggara Pemerintah ini selalu diberi kesehatan. Sekecil apapun penyakit adalah tetap menjadi gangguan meskipun penyakit adalah hal manusiawi menimpa manusia.

Dan ancaman penyakit adalah ancaman yang paling membahayakan , karena kita tak bisa lagi menuntut orang lain atas penyakit yang menimpa kita. Tapi sekali lagi ini hanyalah ketakutan saya pribadi.

Semoga Beliau dan seluruh rakyat Indonesia ini di jauhkan dari penyakit jasmani dan rokhani agar terhindar dari segala fitnah dan rongrongan manusia yang tidak bertanggung jawab. Semoga Pak Presiden dan seluruh pemimpin kita masih bisa melihat , mendengar dan merasa dengan jelas apa yang menjadi keluhan rakyatnya. Dan semoga seluruh rakyat diberi kesehatan dan kecerdasan agar terhindar dari musibah akibat mudah mendengar berita yang tidak jelas benar salahnya, serta tidak mudah diadu domba…

Selalu sehat ya Pak …

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun