Mohon tunggu...
Andrea Chelsea Sinaga
Andrea Chelsea Sinaga Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang yang suka membaca, berpikir, suka olahraga sepakbola, catur, berenang. Suka menulis,namun masih sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Soekarno Itu Harus Jadi Idola Anak-Anak Indonesia

24 Februari 2012   12:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:14 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam permenungan saya tentang kemajuan bangsa-bangsa di dunia ini, saya melihat budaya, tradisi, legenda, pahlawan kuno dari bangsa tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan bangsa/negara mereka hingga saat ini. Budaya kuno itu adalah jiwa atau spirit mereka dan secara otomatis alam pikir bawah sadar mereka pun demikian. Saya kira hal itulah fondasi kemajuan bangsa mereka. China dengan Confusiusnya dan kisah-kisah kemegahan kekaisaran mereka zaman kuno. India dengan epik Mahabharata dan Ramayana. Bangsa-bangsa Eropa mewarisi kejeniusan para filsuf dan keberanian serta kekuatan para Pahlawan mereka; Phytagoras, Sokrates, Archiles, Hector, Alexander Agung, Leonidas, Julius Caesar. Jepang dengan warisan semangat Para Samurai.

Inilah analisa singkat saya tentang bangsa-bangsa tersebut. China, semua orang yang mengamati dan mengikuti perkembangan negera/bangsa China terkagum-kagum dengan begitu cepatnya akselerasi kemajuan mereka, hanya membutuhkan waktu sembilan (9) tahun. Sekitar tahun 1989 China masih ngos-ngosan karena diembargo, tapi sekarang pertumbuhan ekonomi mereka sangat tinggi. Baru-baru ini mereka sukses menjadi tuan rumah Olympiade dan sekaligus sebagai juara umum. Mengapa kelihatan begitu gampang mereka membangun dan memajukan bangsa mereka? Percaya atau tidak, jawabnya adalah pengaruh ajaran Confusius dan para filsuf China kuno sudah menjadi tradisi dalam masyarakat mereka. Jika sudah pernah membaca karangan Confusius atau terjemahannya, kamu akan menyadarinya. Sekarang kita menuju India, perkembangan perekonomian, IT, pertanian, pendidikan India tergolong sangat pesat di dunia. Banyak manager tingkat atas dan teknisi IT di perusahaan-perusahaan USA, Eropa adalah orang India. Kualitas SDM India meningkat tiap tahunnya dengan sangat tinggi. Saya melihat epik Mahabharata dan Ramayana sangat berpengaruh dalam kemajuan nasional mereka. Film-film India sekitar tahun 2000 yl mirip kisah Rama dan Shinta serta Arjuna bersaudara dan Dewi Drupadi. Beberapa orang saat membaca kisah Mahabharata dan Ramayana ‘mungkin’ menganggap dirinya adalah si Arjuna atau Rama, yang perempuan beranggapan mereka adalah Drupadi dan Shinta. Mari kita piknic ke Eropa, semua setuju jika dikatakanEropa adalah pusat perabadan dunia saat ini.

Sejak renaisance dunia berkiblat ke eropa, status mereka adalah bangsa-bangsa penjelajah sekaligus menjajah, mereka dikatakan penemu benua amerika, meskipun aneh karena mereka sudah menemukan penduduk di sana dan mereka sebut penduduk se-tempat sebagai orang Indian. Namun tidak dapat disangkal bahwa hampir semua kemajuan ilmu pengetahuan saat ini tidak terlepas dari bangsa-bangsa di eropa. Mereka mendapat status sebagai yang kreatif, penemu, inovator, rasional, egaliter. Seolah-olah bagi warga Asia, Afrika barangkali Amerika Latin juga, menganggap bahwa bangsa-bangsa eropa itu adalah bangsa yang lebih tinggi derajatnya dibandingkan bangsa-bangsa lain. Dalam pengamatan saya bahwa sifat atau karakter bangsa-bangsa eropa sebagai penemu, inovator, rasional, berani, kuat itu mereka warisi dari pahlawan gagah berani dan filsuf yang bijaksana.

Saat ini dalam kesadaran orang-orang yang masih mencintai negeri Indonesia ini, disadari bahwa negeri ini tidak memiliki pemimpin, yang ada hanyalah ‘pejabat’. Akibatnya negara ini berjalan tanpa arah yang jelas, krisis identitas bagi kaum muda, nasionalisme melemah, akibatnya sering terjadi kasus disintegrasi bangsa, mau tidak mau dalam pikiran rasional mereka, berapa tahun lagikah bangsa ini bisa bersatu? Sebenarnya ada sebuah kunci yang perlu dihayati secara bersama agar bangsa ini menjadi sangat hebat. Yaitu, ‘Soekarno harus jadi idola nasional’, ini bukan bentuk untuk mendewakan Pak Soekarno, melainkan memberikan tempat yang istimewa kepada beliau karena perjuangan, pengorbanan, kegigihannya yang telah ia buktikan. Lalu mengapa Pak Soekarno? Alasan historisnya adalah karena beliau beserta bung Hatta-lah yang telah memproklamirkan kemerdekaan negeri ini, selain itu bung Karno juga cukup disegani di dunia internasional semasa hidupnya, beliau yang menggagas KTT Asia-Afrika untuk berperan sebagai penengah antara timur-barat. Jika Pak Soekarno menjadi idola anak-anak Indonesia, sangat terbuka kemungkinan bahwa negeri ini menjadi negeri yang hebat, nasionalisme mejadi sangat kuat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun