Yogyakarta - Bertepatan dengan Hari Pahlawan, MAFINDO gelar puncak acara rangkaian program STOP HOAX Indonesia. Berlangsung talkshow dan deklarasi lawan hoax di Tugu Yogyakarta, Minggu (10/11)
STOP HOAX Indonesia merupakan acara gagasan MAFINDO yang bekerjasama dengan Love Frankie, Social Creator Agency dan Google News Initiative.Â
Acara dilangsungkan di Tugu Yogyakarta, JL. AM. Sangaji pada pukul 07.00 waktu setempat. Pada puncak acara diselenggarakan talkshow seputar hoax dengan narasumber Ketua Presidium MAFINDO Septiaji Eko Nugroho, Co-Founder & Head of Fast Checker Committee of MAFINDO Ari Bowo Sasmito, dimoderatori oleh Supervisor Program STOP HOAX Indonesia Santi Indra Astuti.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Ari Bowo Sasmito bahwa hoax tidak hanya terjadi di politik namun juga informasi kesehatan (makanan, penyakit, vaksin, obat), keluarga (mitos) dan bencana.
Septiaji menambahkan, kegiatan lawan hoax masih sangat diperlukan di Indonesia karena dampak negatif yang nyata terjadi seperti menciptakan rasa ketakutan dan kepanikan, memantik konflik dan membuat salah ambil keputusan.Â
"Sekarang bukan jajahan teritorial lagi melainkan ancaman terhadap kemerdekaan berpikir," pungkas Septiaji saat diwawancarai di Tugu Yogya.Â
Di acara tersebut MAFINDO sekaligus launching aplikasi pendeteksi berita palsu yaitu turnbackhoax.id. Selain itu STOP HOAX Indonesia juga menyuarakan empat langkah lawan hoax yakni See, Talk, Observe dan Prevent (akronim: STOP). Santi mengatakan STOP HOAX Indonesia akan mencetak 3200 anak muda sebagai agen perubahan memerangi hoax.Â
Santi melanjutkan akan membuat anak muda yang melek berita dan terliterasi. Di Jl. AM. Sangaji disediakan banner persetujuan yang boleh ditandatangani siapa pun sebagai bentuk dukungan dalam gerakan lawan hoax. Banner tersebut ditandatangi oleh berbagai kalangan seperti mahasiswa, orang dewasa, polisi, buruh.