Srawung, Kab. Sragen (08 Agustus 2023) --- Stunting masih menjadi salah satu program kerja prioritas dari Pemerintahan Indonesia. Dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021, Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infleksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan. Salah satu penyebab stunting adalah penyakit anemia atau kekurangan darah yang diderita oleh sang Ibu selama masa kehamilan.
Anemia merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki jumlah sel darah merah (hemoglobin) yang lebih rendah dari nilai normal. Berdasarkan data dari Riskesdas 2018, 3 -- 4 dari 10 remaja menderita anemia, hal ini tentunya akan berdampak pada pertumbuhan, perkembangan, dan juga produktivitas pada remaja. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko lebih besar melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting, hal ini dapat terjadi kerena kebutuhan zat besi pada remaja meningkat seiring dengan kebutuhan akan pertumbuhan. Selain itu, remaja putri juga kehilangan darah setiap bulan karena mengalami siklus haid.
Sayangnya, masih banyak remaja di Desa Srawung yang kurang menyadari bahaya dari anemia, khususnya dampak jangka panjang yang diakibatkan jika mereka menderita anemia. Oleh karena itu, mahasiswa KKN UNDIP membentuk program kerja multidisiplin yang melibatkan beberapa mahasiswa dari berbagai program studi dengan bertemakan "Edukasi Bahasa Stunting dan Anemia Bagi Remaja". Program Kerja ini dilaksanakan pada hari Minggu, 05 Agustus 2023 yang bertempat di Posyandu Remaja RT 4 Desa Srawung.
Kegiatan diawali dengan pembagian leaflet kepada peserta berisikan edukasi mengenai bahaya anemia dan stunting bagi remaja. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi menggunakan PPT dan para peserta menyimak materi yang diberikan melalui leaflet yang sudah dibagikan. Pada akhir kegiatan, mahasiswa KKN UNDIP membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai upaya mendukung gerakan cegah anemia pada remaja. Kegiatan ini tentunya disambut hangat oleh para remaja, baik remaja putra maupun remaja putri.
Harapan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah tumbuhnya kesadaran remaja akan pentingnya konsumsi makanan yang mengandung zat besi sebagai upaya untuk pencegahan anemia, yang mana nantinya dapat pula menjadi indicator pencegahan dini stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H