Mahasiswa KKN kelompok 45 Desa Gumawang, Kebumen, melakukan kunjungan ke salah satu penjual jamu tradisional pada Sabtu, 27 Juli 2024. Dalam kunjungan ini, mahasiswa berkesempatan mengamati langsung proses pembuatan jamu tradisional seperti beras kencur dan kunyit asam. Mereka juga diberikan pelatihan membuat kedua jenis jamu tersebut.
Tujuan utama kunjungan ini adalah untuk melestarikan warisan budaya berupa jamu tradisional serta mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang jamu.
Proses pembuatan jamu beras kencur, misalnya, melibatkan beberapa tahap. Beras disangrai terlebih dahulu sebelum ditumbuk halus bersama kencur. Kemudian, campuran tersebut diperas dengan air hangat. Proses pembuatan jamu kunyit asam secara umum serupa, hanya berbeda jenis bahan yang digunakan.
Semua bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu dipilih dengan kualitas terbaik dan kesegaran yang terjaga agar menghasilkan cita rasa yang khas dan khasiat yang optimal.
Jamu tradisional memiliki beragam manfaat bagi kesehatan, di antaranya menyehatkan kulit, meredakan peradangan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Beras kencur, khususnya, dikenal efektif meredakan gejala maag, batuk berdahak, dan meningkatkan nafsu makan.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif, yaitu meningkatkan penjualan produk jamu UMKM dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian jamu sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.
Penulis : Kelompok 45 KKN UIN Saizu Purwokerto, Desa Gumawang, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H