"The mission of librarians is to improve society through facilitating knowledge creation on their communities" (R. David Lankes)
Peran pustakawan dan pengelola perpustakaan bukan semata mengelola buku namun bagaimana mengelola kegiatan untuk penciptaan pengetahuan dan keterampilan  yang berbasis buku tercetak maupun noncetak.
Perpustakaan sebagai institusi pengelola koleksi tercetak, tertulis dan atau karya rekam diharapkan dan sudah seharusnya berinovasi untuk berkontribusi dalam penguatan budaya literasi masyarakat.
Hal ini selaras dengan arah kebijakan dan sasaran strategis program Perpustakaan Nasional RI Tahun 2020-2024 melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Dalam upaya mendukung implementasi program, Perpustakaan Nasional telah menyiapkan sumber daya manusia yang disebut Master Trainer program TPBIS.
Mereka berasal dari berbagai daerah yang merupakan pustakawan dan pengelola perpustakaan baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan yang tentunya telah lebih dulu berkecimpung dan mengimplementasikan TPBIS di daerahnya masing-masing.Â
Master Trainer memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memfasilitasi kegiatan Bimbingan Teknis Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK), melakukan pendampingan (mentoring) pasca Bimtek SPP-TIK, terlibat aktif dalam kegiatan Perpustakaan Nasional terkait TPBIS, memahami konsep dan strategi program serta menjadi role model atau contoh baik dalam implementasi TPBIS.
Oleh karena itu pada tanggal 13-16 Maret 2023 bertempat di Acacia Hotel Jakarta telah diselenggarakan Pembekalan Master Trainer Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Tahun 2023. Kegiatan pembekalan ini diikuti 45 orang Master Trainer dari berbagai daerah mulai dari Aceh hingga Papua.
Kegiatan diawali dengan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan oleh Ibu Dra. Nani Suryani, M.Si selaku Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional RI.
Beliau menyampaikan bahwa sejak tahun 2018-2023 program TPBIS telah berhasil memperlihatkan dampak yang luar biasa.
Beliau berharap agar TPBIS dapat dilaksanakan di 34 provinsi hingga seluruh Kabupaten/Kota dan Desa/Kelurahan supaya manfaat program dapat terus dirasakan masyarakat. Selain itu Perpustakaan Nasional juga tengah menggodok regulasi TPBIS dan pedoman replikasinya.