Seseorang terkadang atau biasanya memiliki sebuah angka yang lekat dengan dirinya, baik nomor atau angka yang disukai atau dibenci, dianggap sebagai pembawa keberuntungan atau kesialan. Uniknya, kompetisi baseball Amerika, atau yang dikenal dengan Major League Baseball (MLB) juga memiliki angka yang menempel erat dengan kompetisi tersebut, yakni angka “42”. Angka tersebut membawa nilai sejarah dalam salah satu kompetisi terakbar di Amerika ini.
Angka “42” dikenal dalam Hari Jackie Robinson dalam kompetisi MLB yang diperingati setiap tanggal 15 April. Pada hari tersebut di lapangan-lapangan terpilih semua pemain dan pelatih dari kedua tim yang bertanding, serta ofisial pertandingan yang bertugas menggunakan nomor “42” pada seragam mereka. Angka “42” adalah nomor punggung Jackie Robinson, seorang atlet kulit hitam pertama yang tampil secara profesional di kompetisi MLB. Tanggal 15 April 1947 adalah hari debut Jackie Robinson di kompetisi ketika membela Brooklyn Dodgers (saat ini bernama Los Angeles Dodgers). Diinisiasi sejak 15 April 2004, Hari Jackie Robinson diperingati setiap tahun sejak saat itu untuk mengenang jasa sang pemain dalam mengakhiri batasan warna kulit dalam kompetisi MLB. Saat ini, nomor “42” tidak hanya dibekukan oleh tim Dodgers, tetapi asosiasi MLB “memensiunkan” nomor tersebut untuk seluruh kompetisi.
Zaman itu liga baseball terbagi 2 menjadi liga profesional kulit putih dengan liga negro untuk para pemain kulit hitam. Di tahun 1945, liga profesional kulit putih membentuk komite integrasi, tetapi karena kritik dari berbagai pihak komite tersebut tidak pernah terlaksana. Untungnya, salah satu anggota komite Branch Rickey mengirim pemandu bakat secara diam-diam ke berbagai pelosok Amerika, Meksiko, dan Puerto Riko untuk mencari pemain berbakat yang mampu memecah batasan warna kulit di liga baseball Amerika. Dari pemandu bakat tersebut lah diperoleh nama Jackie Robinson. Branch Rickey saat itu juga menjabat sebagai Presiden dan General Manager dari Brooklyn Dodgers, dia dan timnya mengontrak Robinson setelah lulus tes. Lucunya, tes yang dilakukan adalah meneriaki dan menghina Robinson dengan makian-makian untuk orang kulit hitam, yang diprediksi akan selalu didengar Robinson ketika bertanding nantinya. Robinson yang tidak terpengaruh dengan kata-kata makian tersebut dinyatakan lulus tes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H