Tuah Juventus Stadium kembali berbuah kemenangan bagi Juventus, dini hari tadi, kali ini di ajang Coppa Italia dengan mengalahkan Napoli 3-1. Tapi apakah benar Juve hanya mengandalkan tuah kandangnya semata? Saya rasa jawabannya adalah “the right attitude”, sikap mental yang tepat, respon yang benar dari anak-anak asuhan Allegri tadi pagi membuat mereka dapat membalikkan keadaan dan menang dengan skor meyakinkan, yang membuat peluang mereka lolos ke final Coppa Italia terbuka lebar.
Jalannya Pertandingan
Juve sebenarnya memulai laga dengan baik. Allegri mengubah sistem permainan dengan 3-4-3 setelah sebelumnya merasa nyaman dengan pakem 4-2-3-1. Beberapa peluang diperoleh Dybala dan Mandzukic di menit-menit awal cukup merepotkan Pepe Reina. Namun setelah memasuki menit 20an, Napoli mulai menemukan ritme permainan dan bisa menekan pemain-pemain Juventus dengan pressing tinggi. Marko Rog, Marek Hamsik, dan Amadou Diawara mampu menekan umpan-upan lini tengah Juventus yang dikawal Sami Khedira dan Miralem Pjanic. Dengan dribel-dribel cepat Lorenzo Insigne, Stephan Lichtsteiner terlihat kewalahan. Puncaknya di menit 36, Jose Callejon dapat membobol gawang Juve yang dijaga kiper kedua mereka, Neto. Setelah gol tercipta, Juve mencoba keluar dari tekanan. Sayang, peluang emas dari Mandzukic dan Lichtsteiner masih bisa digagalkan Pepe Reina.
Selepas istirahat paruh waktu, Juve langsung menekan. Hasilnya, hanya 2 menit setelah kick-off, Juve mendapatkan penalti setelah Dybala dilanggar oleh Koulibaly. Tendangan penalti yang diambil sendiri oleh Dybala mampu dikonversikan menjadi gol. Kedudukan 1-1. Napoli tidak memberikan respon yang tepat, selanjutnya Juve terus menekan pertahanan mereka, dan hanya sesekali melancarkan serangan balik yang mudah diantisipasi lapisan lini belakang Juve.
Memasuki menit ke-64, Juve mendapatkan tendangan sudut. Umpan dari Pjanic ke Cuadrado diteruskan ke dalam kotak penalti. Reina melakukan kesalahan dengan keluar dari gawangnya tetapi tidak mampu mendapatkan bola. Bola yang diterima Higuain dari umpan Chiellini diteruskan menuju gawang yang kosong. Setelah kedudukan menjadi 2-1, Napoli mencoba bangkit. Ketika memperoleh tendangan sudut, pemain Napoli merasa Raul Albiol dilanggar di kotak penalti Juve, namun wasit tidak mengindahkan hal tersebut.
Juve melancarkan serangan balik ke area pertahanan Napoli yang kosong. Reina terpaksa melanggar Cuadrado yang mendribel bola di kotak penaltinya. Tendangan penalti kembali dikonversi menjadi gol oleh Dybala yang lagi-lagi memperdaya Reina. Setelah skor 3-1, tidak ada perkembangan berarti sepanjang pertandingan hingga peluit panjang dibunyikan.
Respon Juve
Juve menamplikan “the right attitude”, respon yang tepat setelah tertinggal. Apapun yang disampaikan Allegri saat turun minum mampu memompa semangat anak asuhnya untuk tampil lebih baik. Respon yang benar ditampilkan anak-anak Juve untuk tampil lebih efektif. Perubahan strategi kembali menajdi 4-2-3-1 dengan masuknya Cuadrado juga menjadi faktor bangkitnya Juve di babak kedua.
Napoli yang mengendurkan intensitas permainan, mencoba bermain bertahan karena sudah memiliki 1 gol kandang sebagai modal leg 2 memberi angin bagi Juve untuk menyamakan dan bahkan membalikkan kedudukan. Leg 2 akan dilaksanakan pada 5 April di kandang Napoli, San Paolo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H