Peristiwa Pemberontakan
Indonesia telah melewati masa-masa sejarah yang perlu diketahui sebab peristiwa-peristiwa itulah yang menjadikan Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah pemahaman singkat terkait sejarah-sejarah di Indonesia yang mengancam Negara pada saat itu.
- PKI Madiun
Pada tahun 1948 telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh sekelompok organisasi PKI di Madiun. Pemberontakan tersebut dilatarbelakangi oleh karena adanya kekacauan terhadap hasil Perjanjian Renvile yang disepakati pada 17 Januari dan adanya keinginan PKI untuk menggulingkan pemerintahan, serta mengganti Ideologi negara menjadi Komunisme. Akibat pemberontakan tersebut menimbulkan korban tewas sebanyak 1.920 jiwa. Namun pemberontakan tersebut berhasil diselesaikan karena ditangkapnya 2 tokoh dalang pemberontakan, yakni Muso dan Amir Sjarifuddin. Mereka berdua dijatuhi hukuman mati.Â
- DII/TII
Pada 7 Agustus 1949, Darul Islam (DI) beserta Tentara Islam Indoensia (TII) melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan di sejumlah wilayah, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan, dan Aceh. Pemberontakan tersebut dilatarbelakangi oleh ketidakpuasan kebijakan pemerintah dan adanya keinginan untuk mengubah negara Indonesia menjadi Negara Islam Indonesia (NII). Akibat pemberontakan tersebut menimbulkan banyak korban jiwa. Akan tetapi, pemberontakan tersebut berhasil digagalakn oleh Operasi Mliter dan Strategi Diplomasi pemerintah.
- G30S/PKI
Pada 30 September 1965, telah terjadi gerakan politik yang bertujuan untuk mengubah ideologi Pancasila menjadi Komunisme. Gerakan politik tersebut dinamai Gerakan 30 September (G30S). Dalam peristiwa itu, pelaku pemberontakan melakukan penyerangan terhadap pasukan TNI. Akibatnya telah ditemukan 7 mayat atau jasad di lokasi sumur dekat Lubang Buaya, yaitu 6 Jendral dan 1 Perwira TNI. Namun pelaku pemberontakan berhasil ditumpaskan dan diburu hingga ke seluruh pelosok negara. Tidak diketahui siapa pelaku pemberontakan, tetapi banyak yang menduga bahwa peristiwa itu dilatarbelakangi oleh PKI yang mengambil kesempatan untuk mengubah Ideologi negara menjadi Komunisme karena pingsannya Ir. Soekarno saat berpidato.
- APRA
Pada 22-23 Januari 1950, telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh organisasi Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) terhadap pemerintah. Pemberontakan tersebut dilatarbelakangi oleh Raymond Westerling yang tidak terima dengan keputusan pemerintah yang membubarkan Republik Indoesia Serikat melalui hasil rapat Koferensi Meja Bundar di Den Haag tahun 1949. Akibat pemberontakan tersebut, sebanyak 94 TNI dari Divisi Siliwangi, termasuk Letnan Kolonel Lembong tewas. Namun pemberontakn berhasil digagalkan oleh pemerintah dan diketahui Westerling yang telah melarikan diri berhasil ditangkap dan diadili.
- ANDI AZIS
Pada 5 April 1950, telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Andi Azis terhadap pemerintah karena ingin mempertahankan Negara Indonesia Timur. Akibat pemberontakan tersebut terbentuknya Pasukan Bebas dan penyerangan markas Panglima Tentara. Namun akhir dari pemberontakan tersebut, NIT bergabung dengan NKRI.
- RMS
Pada 25 April 1950, telah terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh Republik Maluku Selatan (RMS) yang bertujuan untuk mempertahanka Negara Indonesia Timur (NIT) di Ambon. Akibat pemberontakan itu banyak pengungsi yang bermigrasi. Namun karena Pemerintah berhasil memblokade daerah Maluku Selatan, maka pemerintah berhasil menghentikan pemberontakan, serta ditangkapnya Soumokil  yang menjadi dalang pemberontakan.Â
- PRRI/PERMESTA
Pada 15 Ferbruari 1958, telah terjadi gerakan politik yang melakukan pemberontakan terhadap Pemerintah karena adanya kekecewaan dan ketidakadilan di dalam Angkatan Darat. Gerakan politik tersebut bernama Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia dan Perjuangan Rakyat Semesta. Akibat pemberontakan tersebut sebanyak +22 ribu-baik warga sipil dan TNI tewas dan mengalami luka-luka, serta menjadi tawanan. Namun pada akhirnya Ir. Soekarno berhasil mendamaikan organisasi tersebut dengan Pemerintah.
- Persoalan Negara Federal dan BFO
Pada 7 Juli 1948, Bijeenkomst voor Federale Overleg (BFO) melakukan aksi pemberontakan secara hukum untuk mencari jalan keluar dari situasi politik yang membahayakan akibat permasalahan antara pemerntahan Repulik Indonesia dan Belanda. Akibat dari peristiwa itu, Indonesia terpecah menjadi negara-negara bagian dan membuat situasi Indonesia tidak kondusif. Namun setelah lama melakukan persidangan, akhirnya terjadi kesepakatan yakni terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS).
HIKMAH
Meksipun terus terjadi pemberontakan, pemerintah beserta rakyat berhasil menemukan keputusan yang bertujuan untuk kedamaian. Kita bisa melihat bagaimana rakyat berjuang demi tanah air tercinta, serta mencari keadilan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H