Mohon tunggu...
Andre Sumanto Lumban Gaol
Andre Sumanto Lumban Gaol Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Puitis

Saya memiliki hobi dan minat yang tinggi di bidang seni sastra, salah satunya adalah puisi. Tema puisi yang saya gemari, yakni kisah cinta dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Menyongsong Era Kecerdasan Buatan, Apakah Indonesia akan Gentar atau Optimis?

15 November 2023   19:00 Diperbarui: 15 November 2023   19:03 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu kecerdasan buatan?

Menurut H. A. Simon (1987) Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah- cerdas. 

Sedangkan menurut KBBI, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah program komputer dalam meniru kecerdasan manusia, seperti mengambil keputusan, menyediakan dasar penalaran, dan karakteristik manusia lainnya.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence adalah sistem komputer yang mampu melakukan tugas-tugas yang seharusnya membutuhkan kecerdasan manusia. Artificial Intelligence atau yang biasa kita sebut dengan AI merupakan salah satu teknologi yang sedang populer di kalangan negara-negara di dunia saat ini. Berbagai bidang industri dan perusahaan jasa sudah memanfaatkan teknologi tersebut, bahkan hingga di beberapa lembaga-lembaga, seperti kesehatan, pendidikan, keuangan, dan lain-lain.

Kelebihan

  • Artificial intelligence mampu menganalisis data dengan cepat dan akurat. Selain itu, AI juga mampu menganalisis data dalam jumlah yang banyak dan besar sekalipun. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan prediksi yang lebih akurat.
  • Dengan kecepatan proses analisis yang tinggi dan akurat, Artificial intelligence sangat membantu menghemat waktu dan biaya dalam banyak bidang, seperti manufaktur, perbankan, dan logistik.
  • Artificial intelligence mampu belajar dari data yang sudah ada, dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu (terus berkembang).
  • Data yang diproses tidak dipengaruhi oleh emosi atau bias manusia sehingga dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.

Kekurangan

  • Artificial intelligence sangat bergantung pada data yang digunakan untuk pelatihan. Jika ada data yang terkontaminasi oleh bias, maka sistem dapat menghasilkan data yang tidak akurat. Oleh karena itu, manusia memiliki ketergantungan pada data.
  • Artificial Intelligence cenderung memiliki pemahaman yang terbatas dalam memahami konteks yang kompleks.
  • Data yang dikumpulkan dan digunakan oleh sistem artificial intelligence dapat rentan terhadap serangan atau penyalahgunaan oleh pihak yang tidak berwenang

Apakah AI berbahaya?

Dilansir dari berita-berita baik nasional maupun internasional, banyak isu-isu yang mengatakan bahwa Artificial Intelligence berpotensi untuk menguasai dunia. Adapun juga isu yang mengatakan bahwa AI akan menggantikan peran manusia sehingga manusia tidak lagi dibutuhkan sebagai tenaga kerja. Hal ini menjadi topik pembicaraan yang sering kali disinggung di media masa lantaran adanya jenis AI yang mandiri. Kecerdasan buatan yang mandiri adalah jenis AI yang yang dapat mengambil keputusan sendiri tanpa campur tangan manusia. Oleh karena itu jika manusia tidak mampu untuk mengendalikan AI, maka akan terjadi konsekuensi yang tak terduga dan bahkan berbahaya jika hal-hal berjalan tidak sesuai rencana.

Apa saja dampaknya?

Kita semua sudah mengetahui bahwa AI berfungsi untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari. Namun AI juga memiliki kekurangan yang bisa disalahgunakan. Berikut adalah dampak-dampak dari Artificial Intelligence bagi Indonesia.

a. Pendidikan

Aritificial Intelligence kini telah digunakan dalam dunia pendidikan. Guru-guru di Indonesia juga sering kali memanfaatkan AI dalam pada saat mengajar lantaran adanya kurikulum terbaru, yakni Kurikulum Merdeka yang mengharuskan tenaga pengajar untuk lebih ekstra mengajar para pelajar. Tak hanya guru-guru, para pelajar di Indonesia juga telah mengenal AI dan menggunakannya setelah mengetahui bahwa AI sangat bermanfaat. Namun menurut saya, adapun dampak-dampak buruk yang terjadi ketika para pelajar sudah mengenal AI. Para pelajar terlalu sering menggunakan AI pada saat mengerjakan tugas yang mereka miliki. Hal itu menyebabkan para pelajar di Indonesia memiliki ketergantungan pada AI. Bahkan saat mereka mengetahui AI dapat digunakan untuk menyelesaikan tugas yang mereka miliki tanpa harus berpikir, maka akan terjadi keterbatasan berpikir bagi generasi muda. Dan itu juga bisa mengurangi tingkat literasi di Indonesia.

b. Ekonomi 

Perusahaan-perusahaan di Indonesia kini telah memanfaatkan AI untuk membantu dalam kegiatan bekerja, seperti mesin-mesin ataupun analisi data. Kita semua juga  sudah mengetahui bahwa setiap perusahaan memiliki tenaga kerja, tetapi sedikit perusahaan mulai mengurangi jumlah tenaga kerja lantaran adanya AI. Hal ini mengakibatkan sedikitnya lapangan pekerjaan. Selain itu, penggunaan AI bagi perusahaan-perusahaan juga mengakibatkan ketimpangan ekonomi. Hal ini bisa terjadi karena teknologi AI membutuhkan biaya yang tinggi untuk pengembangan dan implementasinya. Jika hanya perusahaan besar yang menggunakan teknologi AI, maka perusahaan-perusahaan kecil tidak mampu untuk bersaing.

c. Budaya

Peralihan zaman tradisional ke zaman modern mengakibatkan kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki oleh negara-negara di dunia mulai pudar. Namun, masih ada banyak negara yang tetap mempertahankan kebudayaan yang mereka miliki. Salah satunya adalah Indonesia. Pastinya ada banyak tantangan yang harus dihadapi supaya kebudayaan di Indonesia tetap terjaga. Budaya adalah suatu hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh manusia secara berulang-ulang dan diwariskan hingga turun temurun. Budaya bisa hilang jika budaya itu tidak lagi dilestarikan. Namun budaya bisa mengalami perubahan atau inovasi lantaran mengikuti perkembangan zaman. Artificial Intelligence berdampak bagi kebudayaan di Indonesia. Masyarakat Indonesia telah mengalami invention budaya karena adanya teknologi yang mempermudah kehidupan sehari-hari, seperti Internet. Namun menurut saya, munculnya teknologi AI kini  membuat Indonesia sekali lagi mengalami perubahan kebudayaan. Contohnya saja, masyarakat Indonesia yang dulunya harus bersusah payah mencari informasi-informasi di internet untuk dianalisis, kini dengan adanya AI masyarakat Indonesia lebih mudah untuk melakukan analisi data bahkan lebih cepat dan akurat.


Kesimpulan

Jadi, Artificial Intelligence bisa dikatakan berbahaya jika pengguna melakukan penyalahgunaan. Selain itu, ketidaktelitian manusia untuk mengontrol AI juga menjadi resiko yang berbahaya. Namun, AI juga akan sangat bermanfaat jika pengguna memanfaatkannya dengan baik dan benar. Oleh karena itu, pergunakanlah Artificial Inteligence (kecerdasan buatan) dengan benar supaya tidak menimbulkan resiko yang mengancam di masa depan.



https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek/article/download/4134/2966


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun