Mohon tunggu...
Andre Triana
Andre Triana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam, Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan Mahasiswa Ilmu Pendidikan Agama Islam di Universitas Pendidikan Indonesia. Saya merupakan pribadi yang senang berinteraksi sosial, terkhususnya bersosialisasi dengan masyarakat luas, entah itu pengabdian kepada masyarakat dan kegiatan sosial yang lainnya. saya pun senang dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang sudah saya dapatkan dan tentu saya aplikasikan pula didalam kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bergerak Bersama di UPTD SMP N 1 Cantigi Kabupaten Indramayu untuk Mengatasi Risiko Learning Loss

24 November 2022   17:40 Diperbarui: 24 November 2022   17:43 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) secara global memberikan tantangan tersendiri bagi dunia, khususnya di dunia pendidikan. Dikatakan bahwasanya penyakit ini sangat ceoat menular dengan gejala umum berupa gangguan pernapasan, batuk, demam dan sesak napas. Untuk memutus rantai penyebaran dilakukan kebijakan social distancing yang sangat ketat dan imbasnya kepada lembaga pendidikan yang terpaksa melakukan pembelajaran secara daring.

Realita dilapangan tidak bisa dipungkiri bahwasanya banyak anak yang memiliki ekonomi menengah kebawah, lingkungan yang jauh dari sinyal, tidak memiliki akses untuk pembelajaran. Dan hal ini merupakan sebuah hambatan bagi pembelajaran. Hambatan-hambatan ini akan menyebabkan sistem pembelajaran kurang efektif, karena semakin lama diterapkan maka akan berdampak pada learning loss pada peserta didik.

 The Education and Deelopment Forum (2020), mengartikan bahwa learning loss merupakan situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau khusus atau terjadinya kemunduran secara akademik karena kondisi tertentu seperti kesenjangan yang sangat lama atau keterhambatannya proses pendidikan.

Maka dari itu, Menteri pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makarim membuat program-program untuk bergerak bersama mengurangi risiko tersebut. Salah satunya programnya yaitu Kampus Mengajar. Kampus mengajar kembali hadir di tahun 2022 sebagai angkatan ke 3 pada bulan februari hingga bulan juni. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi dan aspek administrasi sekolah.

Sebelum ditugaskan di UPTD SMP Negeri 1 Cantigi, mahasiswa diberikan pembekalan terlebih dahulu agar ketika pelaksanaan sesuai dengan tujuan dari program Kampus Mengajar. dari awal penugasan, tim yang ditugaskan bekerjasama dengan guru dan staff sekolah untuk merencanakan program yang berkaitan dengan literasi, numerasi, adaptasi teknologi dan administrasi.

Dengan demikian banyak program bersama yang disepakati, diantaranya pembuatan mading yang dihiasi dengan mural untuk meningkatkan literasi peserta didik, memberikan pembelajaran dikelas menggunakan teknologi komputer (proyektor), merapihkan perpustakaan dalam menertibkan administrasinya dan ramadhan festival untuk meningkatkan potensi peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun