Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Toko Sangrai Kopi di Pasar Modern BSD dan Gaya Hidup Urban Itu

19 Mei 2015   01:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:50 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD), 16/05/2015, dan waktu terasa berjalan begitu lambat. Sekitar Pukul 12.15 WIB kami tiba, tidak sulit mendapatkan tempat parkir pada hari Sabtu siang itu. Tapi akhirnya kami tahu juga betapa susahnya mencari lokasi parkir di pagi hari, sehingga beberapa pengunjung terpaksa parkir di Ruko Madrid yang berlokasi di seberang jalan (berseberangan dengan Pasar Modern BSD).Sasaran pertama kami tentu saja makan siang dulu. Kedai mie Medan Kebon Jahe mendapat keberuntungan siang itu karena ada tiga orang yang cukup lapar untuk menikmati kelezatan mie Medan itu. Ternyata kedainya cukup ramai pengunjung juga siang itu.

[caption id="attachment_366462" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - kopi spesial Indonesia olahan Rosso Micro Roastery"][/caption]

[caption id="attachment_366463" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Pasar Modern BSD"]

1431971586140555925
1431971586140555925
[/caption]

Setelah makan siang, kami melanjutkan ke tujuan utama kami berkunjung ke Pasar Modern BSD siang itu. Setelah sekian lama tidak bertemu seorang sahabat yang mengalami titik balik kehidupannya di dunia kopi. Sejak tahun 2009, sahabat saya ini memang akhirnya menjalani passion-nyadi dunia kopi, mulai dari belajar ke sana ke mari menjadi Barista hingga akhirnya mendapatkan sertifikasi Q-Grader (pencicip cita rasa kopi), serta tentu saja praktis berbisnis minuman kopi yang eksotis ini. Pertengahan tahun 2013, setelah perhelatanIndonesia Barista Competition, sobat saya ini akhirnya memutuskan untuk membeli mesin roasting (sangrai) bekas dan belajar secara otodidak menghabiskan tidak kurang dari 100 kg green bean kopi untuk ia olah dengan mesin roasting bekas itu. Selama lima bulan belajar otodidak, akhirnya tanda-tanda penguasaannya ke pengolahan kopi spesial Indonesia itu mulai berbuah manis.

[caption id="attachment_366464" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Andreas Hardjito (baju merah) sedang ngobrol dengan pelanggan"]

14319716421754812240
14319716421754812240
[/caption]

[caption id="attachment_366465" align="aligncenter" width="500" caption="dokpri - para Barista Rosso sedang mempersiapkan pesanan pelanggan"]

14319717081246232264
14319717081246232264
[/caption]

Sesuatu yang tidak disangka adalah pertemuan dengan seorang sahabatnya yang memiliki passion yang sama di dunia kopi spesial Indonesia (Specialty Coffee). Klop satu sama lain, maka pada pertengahan tahun 2014 lahirlah Toko Sangrai Kopi di Pasar Modern BSD itu. Toko Sangrai Kopi ? Maksudnya Café ?

Bukan Café. Itu memang sejatinya Toko Sangrai Kopi. Apa masih ada yang belum paham apakah itu Sangrai atau Roasting biji kopi ? Sederhananya proses ini adalah proses mematangkan biji kopi yang tadinya dalam status green bean ke berbagai tingkat kematangan, apakah itu light roasting, medium roasting atau dark roasting. Pekerjaan ini ibarat menyiapkan daging steak, sesuai selera apakah rare, medium atau well done. Mudah-mudahan terbayang sekarang. Nah itulah toko Rosso’ Micro Roastery di Pasar Modern BSD. Sejak awal munculnya hingga kini, toko yang bukan Café ini semakin mendapat tempat di hati pelanggannya. Pelanggan yang baru juga, ada saja yang hadir.

[caption id="attachment_366467" align="aligncenter" width="500" caption="dokpri - Mesin Sangrai Rosso Micro Roastery"]

1431971795196672934
1431971795196672934
[/caption]

Tentu saja, agar pelanggan dapat menikmati di tempat, secangkir kopi yang nikmat, tetap tersedia ruang untuk pelanggan datang menyesap kopi-kopi pilihan. Ruko dengan ukuran lebar 4 meter dan panjang tidak kurang dari 10 meter itu di lantai duanya cukup ramai pengunjung di akhir pekan itu. Selalu ada saja yang datang silih berganti. Kadang-kadang bisa sampai empat hingga lima orang sekaligus datang bersama untuk menikmati kopi spesial yang pada hari Sabtu kemarin menampilkan jejeran berbagai jenis kopi arabica Indonesia. Memang, umumnya pengunjung yang datang pun tidak mengambil waktu berlama-lama selain untuk menikmati kopi. Tapi jika kebetulan mendapatkan lokasi tempat duduk di dekat sang barista sekaligus salah satu pemilik yang sahabat saya itu, semuanya mengakui sangat mengasyikkan, karena bisa ngobrol banyak tentang seluk-beluk kopi.

Andreas Hardjito, sahabat saya itu bak mengalami semesta yang mendukung dengan Toko Sangrai Kopinya itu, lebih-lebih Pasar Modern BSD yang juga surga kuliner kecil bagi kaum urban. Bagi saya, rasanya jelas belum pas kalau sekadar menjajal mie Medan yang lezat tanpa mengalami kopi pilihan yang disajikan oleh Rosso’.Sensasi yang menyegarkan muncul di mulut setelah merasakan kenikmatan kopi arabica Gn. Pedati dari perkebunan kopi di kawasan kaki Gunung Ijen Banyuwangi.

[caption id="attachment_366468" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - hot latte hazelnut, arabica gn pedati"]

1431971856486673070
1431971856486673070
[/caption]

Inilah cuplikan cerita lainnya di balik secangkir kopi. Setelah Café dengan sajian variasi kopinya, kini secangkir kopi menjadi lebih otentik di tangan barista dan roaster yang andal dalam mengolah kopi-kopi spesial Indonesia. Olahan serba menarik dari Toko Sangrai Kopi yang memuaskan gaya hidup urban itu.

[caption id="attachment_366469" align="aligncenter" width="500" caption="dokpri - salah satu aksesori di lt. 2 Toko Rosso Psr. Modern BSD"]

14319719301212431795
14319719301212431795
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun