Ada yang mau mencoba makan di restoran lokal malam nanti ? Serentak jawaban setuju segera meluncur. Itulah makan malam di Kairo sebelum keesokan harinya kami meninggalkan Kairo yang berada di sisi Afrika dari Mesir menuju Semenanjung Sinai, wilayah Mesir yang berada di sisi Asia.
[caption id="attachment_318813" align="aligncenter" width="450" caption="Sajian Nasi dan daging kebab Restoran Abo Emad - dokpri"][/caption]
Makan di restoran lokal seperti di restoran Abo Emad malam itu dapat disebut spesial untuk kami, karena jalan menuju restoran benar-benar lengang dari yang biasanya sering macet, dan yang kedua, karena rombongan kami berjumlah 13 orang saat itulah yang dinanti oleh restoran tersebut atas permintaan spesial…hahaha…harap maklum hari itu adalah hari pertama Idul Fitri.
[caption id="attachment_318809" align="aligncenter" width="450" caption="Sup dan beberapa sajian makanan di Restoran Abo Emad - dokpri"]
Seperti biasa sebelum menu utama disajikan, restoran ini menyajikan makanan pembuka berupa sup kacang (sejenis soybean), juga ada roti pita/baladi untuk kudapan disertai saus hummus dan baba ganoush dan tidak ketinggalan ada juga sayur terong dan acar dengan irisan wortel dan jalapeno. Lalu datanglah sepiring nasi, disertai irisan kentang goreng dan daging kebab…
[caption id="attachment_318811" align="aligncenter" width="450" caption="Roti Baladi di Restoran Abo Emad - dokpri"]
Diriku hanya membayangkan, jika saja koki restoran ini sudah mendapatkan training di Indonesia tentu ceritanya akan berbeda. Karena makanan di restoran ini seandainya saja mendapat sentuhan “rasa” Indonesia tentu akan luar biasa. Nah, untungnya itu baru hari ketiga menginjak tanah Mesir, jadi cukuplah jalapeno yang sedikit asam dan tidak begitu pedas untuk ukuran lidahku, menemani mengunyah menu utama malam itu.
[caption id="attachment_318814" align="aligncenter" width="450" caption="Birell, minuman tanpa alkohol - dokpri"]
Memang ada sih rekan perjalanan yang membawa sambal dari Indonesia…tapi pikirku biarlah lidah ini merasakan apa adanya kuliner Mesir di restoran Abo Emad itu. Sehabis menikmati menu utama boleh juga mencoba minum bir…hehe…jangan kuatir… ini Birell, sekilas penampilannya selayaknya minuman beralkohol. Birell cuma sekadar minuman yang terbuat dari malt dan sesuai petunjuknya, minuman ini adalah minuman non-alkohol. Terlalu jauh rasanya dari bir yang mengandung alkohol tapi cukup lumayan menjadi penutup makan daging kebab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H