Perihal dukung-mendukung capres dalam pilpres 2014 di media Kompasiana akhirnya berbuntut panjang. Sore ini sekitar pukul 18.20 WIB di tengah kemacetan Jakarta seperti biasanya, berita dari Radio Elshinta akhirnya mengungkap kembali betapa dahsyatnya dukung-mendukung capres dalam pilpres kali ini.
Menurut pemberitaan radio tersebut, Musni Umar (http://www.kompasiana.com/musniumar) akhirnya melaporkan Tengku Bintang (http://www.kompasiana.com/tengkubintangyahoocom) atas opini Tengku Bintang yang berjudul: Musni Umar, Sosiolog Bermental Budak (http://politik.kompasiana.com/2014/06/02/musni-umar-sosiolog-bermental-budak-659168.html) yang terbit pada 2 Juni 2014 lalu. Opini tersebut pada saat ini tercatat dibaca sebanyak 270 kali.
Dalam pemberitaan Radio Elshinta, disebut bahwa Musni Umar baru menyadari adanya opini di Kompasiana tersebut awal September ini setelah mendapat kabar dari mahasiswanya yang mempertanyakan tentang hal itu.
Pemberitaan Radio Elshinta seputar kompasianer vs kompasianer ini menambah deretan panjang permasalahan beropini di media sosial yang selama ini berkembang di Indonesia.
Artikel terakhir Kompasianer Tengku Bintang tercatat muncul pada tanggal 27 Juli 2014 lalu (http://politik.kompasiana.com/2014/07/27/menunggu-keputusan-mk-para-capres-dilarang-membuat-kesalahan-670381.html)
Demikian sekilas info dari Radio Elshinta sore ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H