Padamkan api gunakan APAR - dokpri
Saya lupa persisnya, tapi ada artikel yang pernah saya baca tentang bagaimana suatu komunitas ibu-ibu di AS mengikuti pelatihan menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) atau fire extinguisher.Yang menarik adalah kepanikan yang melanda sementara api setiap detik terus membesar, sementara seorang ibu kebingungan membuka pin APAR.
Dari membaca artikel itu saja saya dapat membayangkan kepanikan yang melanda. Untung itu terjadi dalam suasana pelatihan. Bagaimana kalau terjadi dalam situasi sesungguhnya ? Kepanikan yang terjadi ketika api terus membesar ditambah kecemasan karena tidak dapat menggunakan APAR. Lengkaplah sudah kegagalan. Kalau berhasil, itu pasti keberhasilan menjauhkan diri, sejauh mungkin dari sumber api. Padahal APAR mungkin saja tersedia di dekat lokasi terjadinya kebakaran.
Hampir setiap tahun, setahun sekali, baik dulu ketika bekerja di pabrik maupun sekarang di lokasi perkantoran, tempat di mana saya bekerja mesti mengikuti pelatihan evakuasi keadaan darurat kebakaran. Untuk keadaan darurat yang lain, terus terang saja belum pernah. Apa artinya? Ini mungkin dapat diartikan risiko darurat kebakaran adalah risiko yang paling potensial dibanding keadaan darurat lainnya semisal gempa bumi.
Yang paling seru bahkan sekitar dua puluh tahun lalu di sebuah gedung mewah yang beberapa lantainya dihuni oleh kelompok perusahaan BUMN, simulasi darurat kebakarannya pakai acara mengasap masuk ke ruang kerja sekalian. Saya sempat berpikir itu kejadian kebakaran sebenarnya. Walaupun semua karyawan tutup mulut, saya yang sebagai tamu di sana akhirnya tahu kalau itu latihan evakuasi karena tidak ada berita resmi sama sekali di media cetak dan elektronik tentang kejadian kebakaran di gedung tersebut.
Baik di dalam gedung perkantoran maupun pabrik sering saya lihat APAR tergantung di posisi-posisi tertentu pada dinding. Tapi benar, sampai sekarang pun saya belum pernah menggunakannya langsung. Apakah APAR tersebut dapat berfungsi normal ketika digunakan pun saya tidak tahu. Yang jelas untuk peralatan seperti itu ada jangka waktu tertentu untuk diperiksa apakah masih berfungsi normal. Setidaknya dalam pelatihan evakuasi darurat kebakaran, APAR yang tergantung di tembok itu lazimnya dapat digunakan atau diuji penggunaannya.
Hal-hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR:
1. Arah Angin: usahakan tubuh atau muka tidak berlawanan dengan arah angin supaya pemadaman benar-benar efektif menuju pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh.
2. Sumber kebakaran: gunakan jenis APAR yang sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran, untuk hal ini biasanya ada pelatihan lebih spesifik lagi.