Alam Sutera sudah jelas adalah kota satelit. Lokasinya pun bukanlah lokasi asing bagi saya. Inilah salah satu lokasi favorit saya mencari inspirasi dan menikmati akhir minggu atau hari libur singkat seperti libur Pilkada yang baru saja berlalu.
Walaupun tidak berdomisili di Alam Sutera, boleh dikatakan cukup sering saya mengunjungi kawasan ini. Kalau mau tahu belakangan ini apa saja yang cukup menarik bagi saya ketika mengunjungi kota satelit yang tidak jauh dari pintu tol Karang Tengah itu, kurang lebih inilah daftarnya: menikmati kuliner di kawasan Flavor Bliss, menonton di bioskop (baik di Living World atau Mal @Alam Sutera), dan mengunjungi IKEA (yang ini juga urusan makan, menu yang dicari ya cuma Swedish Meatballs-nya). Apakah tergiur untuk pindah saja ke kawasan kota satelit ini ? Ya, terpikir juga demikian. Mengapa tidak ? Kalau semuanya memungkinkan suatu ketika nanti.
Tapi hari Minggu 12 Februari lalu acaranya berbeda, pagi-pagi saya sudah meluncur ke kawasan Alam Sutera. Cuaca mendung dan hujan gerimis. Memasuki kawasan Alam Sutera pagi itu, walaupun hujan gerimis tampak orang-orang melakukan olahraga lari pagi. Rupanya memang ada event lari pagi Alam Sutera Anyo Run 2017 hari itu. Sementara saya bergabung dengan Kompasianer lainnya untuk sebuah acara Kompasiana Visit Alam Sutera.
Acara Kompasiana Visit Alam Sutera dimulai dengan mengelilingi kawasan yang sebenarnya sudah kerap saya kelilingi itu. Hanya saja kali ini, spesial dengan alat transportasi Suteraloop warna merah.
Lalu apa sih yang menarik perhatian saya dalam acara itu?
Kota Satelit Lengkap dengan Panic Button dan Command Center
Ternyata saya baru tahu hari itu kalau Alam Sutera memiliki Command Center yang dilengkapi dengan sistem keamanan canggih selama 24 jam. Jadi selain dengan patroli secara langsung, CCTV tersebar di berbagai titik di kawasan untuk memantau keamanan dan lalu lintas.
Command Center ini juga terhubung langsung dengan fasilitas Panic Button yang tersebar di jalur utama (Green Tunnel) Alam Sutera.
Panic Button itu adalah fasilitas yang dilengkapi dengan voice and video security system sehingga memudahkan warga dalam menghadapi situasi darurat.Â
Kalau saya amati, memang selama lima tahun terakhir ini, Alam Sutera berkembang pesat, tidak hanya kawasan pemukiman atau residensialnya, tapi juga kawasan komersialnya. Ibu Lilia Sukotjo yang direktur pemasaran Alam Sutera itu bercerita bagaimana dari awal mengembangkan Alam Sutera pada tahun 90-an. Kisah nyata yang sangat menarik bagaimana usaha properti/realty berkembang dari grup usaha Argo Pantes yang memiliki business core tekstil. Kenyataannya sekarang sudah muncul kawasan komersial yang ramai seperti Living World, Mal @Alam Sutera dan Ikea.