Bagaimana tulisan yang mengalir mengikuti nasibnya ? Setidaknya hal ini menjadi mudah dijawab ketika menulis di media warga seperti Kompasiana. Berikut ini adalah pengalaman yang saya highlight sendiri, hasil dua tahun bergabung menulis di media warga Kompasiana. Tentu saja ada beberapa hal lainnya di luar hal-hal yang saya tuliskan di bawah ini yang juga menarik, namun mungkin pada kesempatan lain akan saya tuliskan.
a.Ada Kompasiana di Daftar Pustaka Sebuah Makalah Ilmiah
Rupanya begitulah nasib artikel yang berjudul “Fakta Menarik Seputar Perkembangan BPR Konvensional di Indonesia”, selain menjadi salah satu bahan referensi untuk makalah ilmiah tersebut, artikel tersebut juga nangkring di situs web sebuah BPR hingga saat ini.
[caption id="attachment_363875" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Kompasiana nangkring di makalah ilmiah"][/caption]
[caption id="attachment_363876" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Kompasiana nangkring di situs web BPR"]
b.Artikel Wisata Diangkat ke Kompas.com
Tentu saja setelah menghubungi saya untuk mendapatkan persetujuan, salah satu artikel saya yang berjudul “Dilarang Berenang di Laut Mati”, akhirnya nangkring di Kompas.com. Dari Kompasiana akhirnya nangkring di Travel Story Kompas.com dan akhirnya nongol juga di Travel Story Tribunnews.com. Tulisan yang tadinya sudah tidak menambah jumlah hit pembaca, akhirnya ibarat “walking dead” bertambah jumlah pembacanya menjadi lebih dari dua kali lipat walaupun belum mencapai 1500 pembaca.
[caption id="attachment_363877" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - dari Kompasiana ke Kompas.com"]
[caption id="attachment_363878" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - dari Kompas.com ke Tribunnews.com"]
c.Artikel Wisata yang Beberapa Paragrafnya di-Copy Paste
Pada dasarnya mungkin saya memiliki daya ingat yang cukup baik atas apa yang pernah saya tulis, sehingga ketika sedang membaca sebuah artikel singkat tentang tema yang sama, kok saya jadi teringat tulisan saya yang berjudul “Makan Ikan Petrus dari Laut Galilea”. Ternyata memang benar beberapa paragraf dari tulisan saya di-Copy Paste. Memang, zaman sekarang semua serba dimudahkan. Tapi seharusnya sebut sumbernya ya, karena hampir sebagian besar content artikel tersebut mengambil tulisan saya yang saya sebut judulnya itu di Kompasiana.
[caption id="attachment_363879" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - copy paste begitu mengasyikkan..."]
d.Cerita Wisata Kuliner yang Nangkring di Blog Wordpress Pemkot
Entah apakah blog tersebut memang resmi dikelola pemkot (pemerintah kota) tersebut. Tapi saya senang karena tulisan saya (Kuliner Tebing Tinggi – Sumatera Utara) mungkin dapat berguna bagi daerah setempat. Semoga kotanya semakin maju!
[caption id="attachment_363880" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Kompasiana di blog wordpress"]
e.Di Luar Tulisan, Yang Mengerikan itu Ternyata Foto Profil Saya di Kompasiana
Karena foto profil itu masuk kategori free wallpaper that you can download for free. Untung situs web-nya tadi tidak dapat dibuka lagi. Foto profil yang mana ? Ya, yang sekarang sedang digunakan. Mengenaskan !
[caption id="attachment_363881" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - pengenbeli.com ?"]
f.Masih Banyak Lagi Pengalaman Menarik BerKompasiana.
Tapi, sudah dulu ya untuk hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H