Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jejak Indonesia di Israel

3 September 2014   07:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:45 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini semakin sering pemberitaan tentang aksi corat-coret dan vandalisme di situs-situs wisata alam dan bersejarah. Terakhir yang cukup memalukan Indonesia adalah kasus di Gunung Fuji, Jepang. Aksi corat-coret bahkan kabarnya memaksa pemerintah negeri tirai bambu  menyediakan satu zona khusus corat-coret di situs Tembok Raksasa. Mungkin ada penjelasan khusus mengapa manusia tidak dapat menahan diri untuk meninggalkan jejak berupa corat-coret atau kadang-kadang goresan atau guratan pada obyek-obyek wisata alam dan bersejarah dan akhirnya malah menjurus kepada vandalisme.

Kembali kepada peradaban awal manusia. Manusia pada awalnya yang hidup nomaden bagaikan wisatawan yang menjelajah dunia saat ini. Kalau dulu hidup nomaden sangat terkait dengan kebutuhan dasar manusia, maka sekarang kemampuan menjelajah dunia mungkin dapat dikaitkan pada kebutuhan yang lebih tinggi lagi tingkatannya misalnya aktualisasi diri atau urusan yang spiritual sifatnya. Tapi ada satu kesamaan, terutama pada awal peradaban, manusia sudah mengenal bagaimana meninggalkan jejak di gua dalam bentuk gambar/lukisan tertentu yang mereka ekspresikan, pertanyaan yang tak perlu dijawab sekarang adalah: apakah aksi corat-coret yang berakhir vandalisme tersebut terkait dengan bagian otak reptil manusia (istilah dalam brain science) yang hingga kini membawa DNA/memori purba gores-menggores atau gurat-menggurat dinding gua atau penanda atas penaklukan wilayah  yang mereka lalui atau perebutkan atau penandaan tertentu atas wilayah yang termasuk teritori tempatnya mencari makan dan berkelompok? Entahlah.

Lupakan urusan corat-coret dan vandalisme. Tapi soal jejak, siapapun yang akhirnya mengunjungi Yardenit, Yerusalem, dan Nazareth di Israel pasti akan menemukan jejak Indonesia di situs-situs berikut ini.

1.Yardenit, Galilea

Yardenit merupakan bagian dari Sungai Yordan yang dijadikan situs pembaptisan dalam tradisi Kristen. Yardenit terletak di daerah Kinneret dekat Laut Galilea (Danau Tiberias). Lokasi ini sebenarnya lokasi yang dibangun oleh Kementerian Pariwisata Israel untuk menggantikan tempat sejenis di dekat Yeriko dan Laut Mati yaitu bagian Sungai Yordan yang disebut Qsar el Yahud. Dalam tradisi sebenarnya, Yesus dipercaya dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di lokasi Qsar el Yahud. Yardenit dibangun untuk mengatasi konflik perbatasan antara Israel dan Yordania pada waktu terdahulu. Memasuki situs Yardenit, pengunjung dapat menemukan kutipan kisah Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dari Injil Markus dalam berbagai versi bahasa di dunia, nah termasuk beberapa bahasa daerah di Indonesia misalnya: Betawi, Jawa, Karo, Tomohon, Tobelo, Dayak Maanyan dan jejak terbaru yang kami jumpai adalah Bali (keramik pada tembok tercatat tahun 2014). Kisah yang tertuang dalam berbagai versi bahasa tersebut dibuat pada keramik yang menempel pada tembok/dinding. Entah berapa banyak lagi akan ditampung memorial dalam berbagai versi bahasa ini, yang jelas, tempat tersedia masih cukup luas.

[caption id="attachment_322064" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Sungai Yordan, Yardenit"][/caption]

[caption id="attachment_322066" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Yardenit, lokasi baptis air Sungai Yordan"]

14096793861218144409
14096793861218144409
[/caption]

[caption id="attachment_322068" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Yardenit merupakan salah satu lokasi favorit tripadvisor 2014"]

1409679449330358364
1409679449330358364
[/caption]

[caption id="attachment_322073" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Teks Injil Markus dalam beberapa versi bahasa"]

14096796641433311828
14096796641433311828
[/caption]

[caption id="attachment_322075" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Teks dalam Bahasa Bali di Yardenit, 2014"]

14096797652082551929
14096797652082551929
[/caption]

2.Gereja Pater Noster (Gereja Bapa Kami), Yerusalem

Gereja ini didirikan di lokasi yang secara tradisi dipercaya sebagai lokasi Yesus mengajarkan doa ‘Bapa Kami’. Sama halnya dengan memorial yang terdapat di Yardenit, di Gereja Pater Noster ini juga terdapat teks doa ‘Bapa Kami’ dalam berbagai versi bahasa di dunia, termasuk di dalamnya beberapa bahasa daerah di Indonesia. Memorial tersebut menempel di tembok/dinding di dalam lokasi gereja maupun halaman dalam gereja.

[caption id="attachment_322077" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Gereja Pater Noster, Yerusalem"]

1409679853610210541
1409679853610210541
[/caption]

[caption id="attachment_322079" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Teks Doa Bapa Kami dalam berbagai bahasa"]

1409679895598222787
1409679895598222787
[/caption]

[caption id="attachment_322080" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi - Teks Doa dalam versi Bahasa Palembang"]

14096799391266913939
14096799391266913939
[/caption]

[caption id="attachment_322081" align="aligncenter" width="520" caption="Dokumen Pribadi -teks doa dalam Bahasa Biak"]

14096799921672417909
14096799921672417909
[/caption]

3.Basilika Annunciation (Kabar Sukacita) , Nazareth

Basilika ini merupakan basilika yang dibangun di lokasi yang secara tradisi Kristen dipercaya sebagai lokasi Maria mendapat pesan dari Malaikat Tuhan dan ada juga bagian gua yang dipercaya sebagai rumah masa kecil Maria. Basilika Annunciation merupakan gereja dengan kubah yang besar dan indah di Nazareth. Gereja ini terafiliasi langsung dengan Gereja Katolik Roma. Di dinding/tembok selasar gereja dan di beberapa bagian dalam bangunan gereja, pengunjung akan dapat menemukan seni mozaik potret Maria dari berbagai negara di dunia. Yang khas dari potret tersebut adalah masing-masing negara menampilkan visualisasi menurut tradisi negara masing-masing. Nah, dapat dibayangkan bagaimana jejak seni mozaik dari Indonesia yang diciptakan oleh F. Widayanto, seorang seniman keramik terkemuka di Indonesia yang karyanya juga hadir di gereja di Nazareth itu, sebuah potret Bunda Maria yang mengenakan kebaya tampil dalam seni mozaik yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun