Mohon tunggu...
Maya Andrayani
Maya Andrayani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga -

Full time wife, full time daughter, full time daughter in law, full time sister, full time friend :) eh lagi satu, full time sosialita :D

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Aslut, Warisan SBY untuk Lindungi Lansia Terlantar

27 Desember 2018   17:58 Diperbarui: 27 Desember 2018   18:13 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata SBY: pembangunan adalah kerja yang tak pernah selesai. Dan hari ini kita bisa melihat banyak hasil dari kerja yang tak pernah selesai itu. Ambil contoh meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) bangsa Indonesia. Sejak tahun 2004 -2014 terjadi peningkatan UHH dari 68,6 tahun menjadi 70,8 tahun. Proyeksinya tahun 2030-2035 UHH mencapai 72,2 tahun.

Tentu bukan cuma UHH yang dipikirkan. Langkah yang selanjutkan dipikirkan oleh pemerintahan era SBY yang didukung penuh Partai Demokrat itu. Tapi juga jawaban atas pertanyaan: apa yang terjadi jika jumlah kalangan lanjut usia (Lansia) meningkat?

Salah satu jawaban yang diberikan pemerintah era SBY adalah Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT). Program ini untuk membantu pemenuhan sebagian kebutuhan dasar hidup lanjut usia (Lansia) telantar. Bentuknya pemberian uang tunai kepada Lansia per orang per bulan selama satu tahun. Jumlahnya sekitar Rp 300 ribu/ bulan atau Rp 3,6 juta / tahun.

Program ini dirintis oleh pemerintah era SBY  pada tahun 2006 di 6 propinsi Pulau Jawa. Waktu itu jumlah penerima manfaatnya mencapai 2.500 Lansia. Pada tahun 2012 ASLUT telah diterapkan di seluruh  Indonesia. Pada tahun 2013 ASLUT telah membantu kehidupan 26.500 Lansia. Dalam pelaksanaannya, kementerian sosial merekrut tenaga professional untuk mendampingi Lansia terlanta.

ASLUT nyata-nyata bermanfaat bagi Lansia. Secara fisik, ASLUT membantu terpenuhi kebutuhan dasar walaupun sebatas pangan dan sandang dengan standar minimal.  Secara psikologis, ASLUT membuat Lansia merasa lebih nyaman dengan hidupnya. Mereka jadi lebih percaya diri karena punya uang pegangan. Dan secara sosial,hubungan dengan anggota keluarga dan lingkungan sekitar semakin harmonis.

Karena kesuksesan ASLUT, program ini dilanjutkan oleh pemerintah era Jokowi.

Tentu bukan cuma ASLUT yang jadi program pro rakyat bagi Lansia pada era pemerintahan SBY. Ada juga

Kelompok Usama Bersama (KUBE) dan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk meningkatkan pendapatan lansia yang masih bisa produktif. Ada posyandu Lansia, juga pelayanan panti serta pelayanan harian door to door.

Harapan kita ASLUT terus dikembangkan. Program-program pro-rakyat untuk Lansia dilanjutkan. Utamanya pasca pemilu 2019.

Salah satu yang bisa jadi pilihan rakyat adalah Partai Demokrat. Karena partai besutan SBY ini nyata-nyata menjadikan pelayanan bagi lansia sebagai prioritas. Program pro-rakyat untuk lansia masuk dalam 1 dari 14 Prioritas Demokrat Untuk Rakyat.

Kalau Partai Demokrat menang pemilu 2019, mereka sudah bertekad meningkatkan dan memperluas cakupan perlindungan sosial terhadap kalangan lansia. ASLUT dilanjutkan, juga mendorong seluruh fasilitas umum baik yang diadakah pemerintah maupun swasta ramah lansia. Jangan lupa rencana Partai Demokrat untuk mengembangkan program jaminan hari tua/pensiun bagi penduduk Indonesia di usia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun