Mohon tunggu...
Andra Perdana
Andra Perdana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jenis Kecerdasan Manusia

6 September 2017   17:23 Diperbarui: 6 September 2017   17:39 1258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam menafsirkan arti kecerdasan, para ahli mendefinisikan kecerdasan dalam beberapa pengertian. Kecerdasan atau intelegensi dapat dipandang sebagai kemampuan memahami dunia, berpikir secara rasional, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia secara efektif pada saat dihadapkan dengan tantangan. Beberapa ahli juga berpendapat bahwa pengertian kecerdasan adalah kemampuan mendasar pada manusia untuk melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan sebagai kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi, dan memberikan solusi terhadap dalam berbagai situasi.

Kecerdasan pada manusia sendiri dapat dikategorikan ke dalam sembilan kategori mendasar. Diantaranya, yang pertama, kecerdasan spasial, atau kecerdasan yang mampu memahami dan menggambarkan dunia dalam bentuk tiga dimensi. Orang yang memiliki kecerdasan spasial biasanya senang merealisasikan hal yang ada di pikiran mereka menjadi sesuatu yang nyata dan konkrit. Dengan kecerdasan ini, orang tersebut cocok untuk berprofesi sebagai pelukis, seniman, fotografer, arsitek, perancang busana, dan jenis lainnya seperti insinyur ataupun teknik mesin.

Tipe kecerdasan yang kedua adalah kecerdasan naturalis atau kecerdasan yang memahami makhluk hidup dengan baik. Kecerdasan ini membuat orang dengan kecerdasan ini memiliki pemahaman dan rasa kepekaan yang tinggi terhadap makhluk hidup lainnya yang hidup disekitar orang tersebut. Orang yang memiliki kecerdasan ini cocok berprofesi sebagai professor, geologis, petani, peternak, dan ahli botani.

Tipe kecerdasan yang ketiga adalah kecerdasan musikal yang memiliki kemampuan dalam berkarya dengan hal hal yang berbau dengan musik, seperti bermain alat musik dan menciptakan lagu. Orang yang memiliki kecerdasan seperti ini biasanya merelasikan emosi yang ada pada dirinya terhadap musik atau berkarya dengan alat musik ketika ia sedang senang, sedih maupun berperasaan yang lainnya. Kecerdasan ini cocok dengan profesi seperti penyanyi, pembuat lagu, pemain band, komposer, dan penyiar radio.

Tipe kecerdasan yang keempat adalah kecerdasan logika matematis, atau orang yang mempunyai kemampuan yang memudahkannya untuk menyelesaikan masalah disekitarnya menggunakan cara yang logis dan matematis. Orang dengan kecerdasan ini biasanya mudah menyelesaikan masalah dalam kesehariannya yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan logis. Dengan kecerdasan ini, orang tersebut cocok untuk berprofesi sebagai guru matematika, akuntan, penganalisa resiko, ilmuwan, dan juga pilot.

Tipe kecerdasan yang kelima adalah kecerdasan eksistensial, atau kecerdasan yang memungkinkan orang tersebut untuk memiliki kemampuan untuk menjawab persoalan hidup yang terdapat dalam dirinya. Dengan kecerdasan ini, orang ini cocok untuk berprofesi sebagai filsuf, presiden, dan segala profesi yang erat hubungannya dengan filosofi dan teologi.

Tipe kecerdasan yang keenam adalah kecerdasan interpersonal, atau kecerdasan yang memberikan orang tersebut bisa untuk merasakan emosi dan perasaan orang-orang disekitarnya dan membantu orang terebut secara memberikan empati dan simpati nya terhadap orang tersebut. Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh orang ini, orang tersebut cocok untuk berprofesi sebagai guru, negotiator, psikolog, motivator, dan juga relawan.

Tipe kecerdasan yang ketujuh adalah kecerdasan kinestetik jasmani, yang dengan arti lain, kecerdasan ini memberikan orang tersebut kemampuan untuk handal dalam menyelaraskan pikiran dengan anggota tubuhnya untuk berkarya. Orang seperti ini memiliki ciri seperti ahli dalam beberapa bidang olahraga, dan memiliki ketahanan tubuh yang lebih tinggi daripada orang lain. Dengan kecerdasan ini, orang tersebut cocok untuk menekuni profesi sebagai penari, atlit olahraga, petinju, instruktur yoga dan juga instruktur pendakian.

Tipe kecerdasan yang kedelapan adalah kecerdasan linguistik, yang berarti orang tersebut memiliki kemampuan untuk memahami dan menggunakan bahasa asing lebih baik dari orang sekitarnya. Bagi mereka, bahasa bukanlah tembok penghambat dalam keseharian mereka karena untuk memahami dan mempelajari bahasa tersebut merupakan hal yang tidak sulit. Orang dengan kecerdasan ini cocok bekerja sebagai penerjemah, guru bahasa, motivator internasional, public relation dan juga penulis novel.

Dan yang terakhir, tipe kecerdasan yang kesembilan adalah kecerdasan intrapersonal, atau kecerdasan yang memberikan orang tersebut pemahaman yang baik mengenai dirinya sendiri dan apa yang dibutuhkan oleh dirinya sendiri. Orang seperti ini biasanya menemukan kemudahan dalam beradaptasi dengan lingkungan baru dan siap dengan berbagai kondisi yang ada dalam hidupnya. Dengan kecerdasan ini, orang tersebut cocok breprofesi sebagai konselor dan teolog.

Kecerdasan pada manusia sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain seperti makanan yang dikonsumsi seharusnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan otak dan tidak sekedar makanan cepat saji. Waktu tidur, ikatan dengan orang tua, kesempatan belajar juga merupakan faktor yang berperan penting dalam pengembangan kecerdasan pada manusia dan baiknya dikembangkan sejak usia dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun