Mohon tunggu...
Andra NDR
Andra NDR Mohon Tunggu... Aktor - Kantor

Basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Sumpah Pemuda

28 November 2024   19:46 Diperbarui: 28 November 2024   19:54 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


    • Sumpah Pemuda menekankan pentingnya persatuan di antara seluruh suku, agama, dan golongan di Indonesia. Ini merupakan respons terhadap kondisi pada masa itu di mana perbedaan suku dan agama sering kali digunakan untuk memecah belah persatuan bangsa.
    • Refleksi: Persatuan tetap menjadi nilai fundamental dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Di era globalisasi dan modernisasi, tantangan terhadap persatuan bisa datang dari berbagai aspek seperti isu identitas, intoleransi, dan radikalisme. Oleh karena itu, penting untuk terus menginternalisasi semangat persatuan yang diajarkan oleh Sumpah Pemuda.

    • Salah satu poin penting dalam Sumpah Pemuda adalah pengakuan terhadap bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu. Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan dan kebangsaan.
    • Refleksi: Bahasa Indonesia terus menjadi alat pemersatu di tengah keberagaman bahasa daerah yang ada di Indonesia. Namun, tantangan seperti penyebaran bahasa asing dan arus globalisasi menuntut kita untuk lebih menghargai dan melestarikan bahasa Indonesia sebagai identitas nasional.

    • Sumpah Pemuda juga menegaskan pentingnya Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar moral dan spiritual bangsa.
    • Refleksi: Di era sekulerisme dan pluralisme yang semakin berkembang, nilai Ketuhanan harus terus diperkuat sebagai fondasi moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Ini termasuk menghormati kebebasan beragama dan menjaga kerukunan antarumat beragama.

    • Sumpah Pemuda mengajarkan pentingnya kemanusiaan dan kebudayaan sebagai bagian dari identitas bangsa.
    • Refleksi: Pendidikan karakter dan penghargaan terhadap kebudayaan lokal harus terus ditingkatkan untuk menjaga identitas nasional. Selain itu, penting juga untuk terbuka terhadap budaya global tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.

    • Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam Sumpah Pemuda, semangat musyawarah dan demokrasi sudah tersirat dalam proses pengambilan keputusan di kongres tersebut.
    • Refleksi: Sistem demokrasi dan musyawarah harus terus diperkuat dalam kehidupan politik dan sosial di Indonesia. Ini termasuk penerapan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan keput berbagai tingkatan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun