Mohon tunggu...
Andra W Kusuma
Andra W Kusuma Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya Andra Widya Kusuma mahasiswi Prodi Ilmu Komunikasi di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.. :D

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Manfaat ASI Ekslusif bagi Buah Hati

21 Oktober 2012   01:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:35 2089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebuah keluarga pastilah mendambakan buah hati yang sehat dan cerdas. Mereka berusaha memberikan yang terbaik dalam upaya tersebut. Salah satu nya dengan upaya pemberian ASI eksklusif. Namun sangat disayangkan sekali, banyak keluarga khususnya ibu-ibu yang belum mengetahui apa itu dan manfaat dari asi eksklusif.
ASI merupakan satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik, psikologi sosial maupun spiritual. ASI mengandung nutrisi , hormon, unsur kekebalan pertumbuhan, anti alergi, serta anti inflamasi. Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat – zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan sari – sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan system saraf.
Sedangkan ASI eksklusif adalah pemberian hanya asi tanpa makanan atau minuman lainnya saat bayi berusia nol hingga enam bulan.Pemberian ASI  eksklusif memberikan banyak manfaat  bagi perkembangan kecerdasan dan kesehatan bayi.
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, dr. Budiharja, DTM&H, MPH dalam sambutannya pada seminar tentang “Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif Bagi Bayi Dalam Mendukung MDGs” di Jakarta, Selasa 29 Maret 2011. Lebih lanjut dr. Budiharja menjelaskan, delapan puluh persen perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, oleh karena itu diperlukan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan dapat diteruskan sampai anak berusia 2 tahun. Hal tersebut dikarenakan ASI mengandung protein, karbohidrat, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi dalam jumlah yang seimbang.
Selain itu pemberian ASI Eksklusif  juga memberikan manfaat mengurangi resiko bayi terkena diare dan muntah. Mengutip info yang diperoleh dari National Health Service (Lembaga Pelayanan Kesehatan) Inggris, diantara manfaat pemberian ASI pada bayi selain dapat mengurangi resiko bayi terkena diare dan muntah, juga dapat mengurangi kemungkinan terkena infeksi pada dada dan telinga, mengurangi resiko penyakit kulit, mengurangi kemungkinan terkena sembelit, sehingga berkurang juga kemungkinan bayi dirawat di rumah sakit. Selain itu pemberian ASI mengurangi kemungkinan bayi mengalami masalah kegemukan di saat dewasanya sehingga juga mencegah penyakit diabetes dan penyakit yang terkait kegemukan.
Kemudian juga ada laporan indikasi hubungan kecerdasan anak dengan pemberian ASI. Yang terakhir adalah hasil penelitian di Universitas Oxford Inggris ini yang mengaitkan pemberian ASI dengan semakin kecilnya kemungkinan anak terkena gangguan perkembangan dan tingkah laku seperti hiperaktif, kecemasan dan ketergantungan anak pada keberadaan orang tuanya yang berlebihan, atau masalah tingkah laku seperti berbohong dan mencuri.
Cairan ASI mudah dicerna dan selalu memiliki suhu yang tepat.
Susu selalu steril, tidak memiliki kuman. Ada unsur-unsur di dalam ASI yang menghancurkan E coli, salmonella, shigella, streptokokus, pneumokokus, dan banyak lainnya.
Namun, sangat disayangkan sekali bahwasanya pengetahuan para ibu tentang pemberian ASI Eksklusif pada umumnya terlalu minim. Banyak yang belum terlalu mengerti dan memahami apa saja manfaat pemberian ASI Eksklusif ini atau bahkan karena ibu merasa tidak percaya diri untuk menyusui, ASI yang tidak keluar, ASI yang tidak mencukupi , kesibukan ibu menyusui, serta faktor sosial budaya yang terjadi di masyarakat sehingga bayi tidak mendapatkan ASI. Karena hal-hal tersebut biasanya para ibu berhenti memberikan ASI pada anak dan menggantinya dengan susu formula atau bahkan mungkin dari awal kelahiran memang hanya diberikan susu formula. Padahal dalam Undang – Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif harus dapat terpenuhi.
Semoga dengan adanya berbagai upaya dunia kesehatan seperti penyuluhan dan lain-lain dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada para ibu untuk berusaha memberikan yang terbaik kepada buah hati terutama melalui pemberian ASI Eksklusif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun