Mohon tunggu...
Andra Eka Putra
Andra Eka Putra Mohon Tunggu... -

Blogger, menyukai karya-karya Serj Tankian, Herbert Marcuse, Ibn Rushd, dan Sindhunata. Sehari-hari menghabiskan waktu dengan bermain futsal dan meminum kopi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kafka Tersenyum, "Aku Benar" Katanya

14 Mei 2012   15:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:18 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap aku menulis renunganku dalam cangkir kopi dan tembakau, satu halaman hilang.

Maut menabungku...

burung Nazar menukik almanakku, pecahlah rabuku,                                                                                             mengalirlah duapuluh limaku, jumat-lima lagi mengalir.

Bunuh diri pelan-pelan...


Meski alifbataku tidak sebatas Allah,
aku mengaku ketekunan terobsesi menjadi kronis,
ditambah konsistensi yang sakit...


oleh itu tolong curi, curi parasetamol dari dapur marmer presidenku,
tuang dalam gelas kayu Marhaenku. Dan...


ahh engkau terlambat,
patung gorila menemani mayatku bermandi keringat dalam mobil jenazah dijalan sudirman...
kekerasan, hedonisme berlebihan, mistik dan materealistik malumalu mengiringi upacara pemakamanku....


aku mati menunggu, menunggu kunci pintu itu,


kafka tersenyum, "aku benar" katanya.
13 Agustus 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun