Mohon tunggu...
Andra Donatta
Andra Donatta Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pria kelahiran Semarang yang menjadi trainer - Motivator - entrepreneur - writer ini memiliki prinsip hidup “Winning doesn’t always mean being first than other, but winning means I am doing better than I’ve done before” Berawal dari aktivitasnya sebagai moderator di kampus, penyiar radio, mc, host dan news presenter di stasiun TV , beliau sudah memiliki jam terbang berbicara di depan umum lebih dari 10 tahun. Trainer muda ini memiliki pembawaan yang Energik dan humoris namun bersahaja dan karismatik. Kekuatan beliau mampu membuat orang tertawa terbahak bahak dan sekaligus membuat orang menangis tersentuh dengan kemampuan Theatrical Gesture nya yang sangat ekspresif yang dimilikinya. Saat ini ia memutuskan untuk menjadi trainer dan motivator profesional di Kubik Training and Consultancy yang menangani klien corporate maupun klien non profit lainnya. Andra menjadi satu satunya trainer termuda di Kubik Training dan saat ini selain sebagai trainer Internal Kubik, beliau juga diminta untuk bergabung di manajemen Kubik sebagai Head of Kubik Training Academy. Beliau bertanggung jawab dari perekrutan, pengembangan dan career path seluruh trainer dan fasilitator Kubik baik internal maupun Associate. Info lebih lanjut klik www.andradonatta.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rantai Gajah | @andradonatta

17 Oktober 2012   08:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:45 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13504619141963516950

Ada satu fenomena menarik yang dilakukan pada seekor gajah liar. Gajah ini dijinakkan dengan menggunakan senapan bius. Saat sedang pingsan, salah satu kaki gajah diikat oleh rantai besi yang kuat dan rantai tersebut diikat pada pohon yang kokoh. Saat gajah terbangun, makhluk berbadan besar ini meronta ronta dan ingin melepaskan diri untuk mencari makanan. Tapi apa daya, rantai besi terlalu kuat untuk dilepaskan dan akhirnya si gajah kehabisan tenaga hingga terdiam lemas. Pada saat itu, datanglah si pawang gajah membawakan seember besar rumput segar kehadapan gajah. Kira kira apa yang dilakukan si gajah ? Tentu saja dia segera melahap rumput hingga tak tersisa.

Keesokan harinya saat merasa lapar, gajah tersebut kembali meronta ronta berusaha melepaskan diri dan si pawang mendapati gajah tersebut sudah terduduk lemas karena tidak berhasil melepaskan diri. Saat itulah si pawang kembali datang membawakan seember rumput dan tanpa pikir panjang si gajah menghabiskan rumput itu dengan cepat. Hal ini pun terjadi berulang ulang selama berbulan bulan dimana akhirnya si gajah terbiasa memakan rumput yang diberikan oleh pawang.

Suatu ketika, setelah beberapa bulan berlalu, rantai besi tersebut secara diam diam dilepaskan dari kakinya ketika gajah tersebut sedang tertidur lelap dan digantikan oleh seutas tali tipis. Tali itu hanya diikatkan pada sebatang kayu yang kecil. Kira kira apa yang akan dilakukan oleh gajah itu saat terbangun dari tidurnya ? Ternyata gajah itu tidak bereaksi apapun bahkan tidak berusaha untuk melepaskan diri dan kabur. Gajah itu tetap menunggu rumput yang biasa dibawakan oleh si pawang.

Sahabat komunikatif, fenomena diatas memperlihatkan pada kita bahwa rantai besi yang awalnya terikat pada kaki gajah tersebut bukanlah hilang tapi tetap melekat di pikiran gajah. Persepsi adanya rantai masih melekat dalam pikiran gajah sehingga rasa sakit karena berusaha melepaskan diri dari rantai besi membuat gajah mudah menyerah dan malas berusaha untuk membebaskan diri, walaupun saat ini ia memiliki kesempatan untuk bebas karena rantainya sudah diganti.

Fenomena rantai gajah inipun ternyata juga berlaku bagi manusia. Banyak sekali orang orang yang memiliki rantai gajah dalam pikirannya dan terpenjara oleh persepsi persepsi yang dimunculkannya sendiri yang belum tentu kebenarannya. Orang orang yang masih memiliki rantai gajah dalam pikirannya adalah orang orang yang menunda atau membatalkan tindakannya sendiri karena persepsi negatif tentang dirinya yang dianggapnya benar. Contohnya, “saya sudah tua”, “saya kan orang miskin”, “saya kan tidak sehebat mereka”, “saya ini bodoh” dan persepsi persepsi negatif lainnya.

Sahabat komunikatif, seringkali ketakutan ketakutan yang ada dipikiran kita justru tidak pernah terjadi. Banyak sekali orang orang di dunia ini gagal mendapatkan kesuksesannya sendiri justru bukan disaat ia bertindak, tapi disaat ia memutuskan untuk tidak bertindak karena persepsi negatif yang kuat dalam pikirannya. Semoga kita semua mampu membuang rantai gajah kita.

Ingin mendapatkan artikel motivasi ? Kunjungi www.andradonatta.com

Salam komunikatif,

Andra Donatta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun