[caption id="attachment_371468" align="aligncenter" width="385" caption="sumber potretterkini.com"][/caption]
Bagi saya per tanggal 24 Februari 2015 adalah tanggal bersejarah sejajar dengan Supersemar 11 Maret 1966 versi Orde Baru. Dan semenjak tanggal 24-02-15, Presiden Indonesia bagi saya adalah Bapak Luhut Binsar Panjaitan. Sehingga Jokowi mulai tanggal 24 februari 2015, harus tergusur ke tempat lain. Silakan Jokowi pilih, boleh pergi ke istana Tampak Siring di Bali atau Istana Bogor agar merasa lebih tenteram yang jelas jangan lagi berkantor di Istana Negara/Merdeka di Jakarta tempat dimana Presiden RI sesungguhnya berkantor. Belilah banyak hewan-hewan di pasar hewan untuk membuat istana lebih nyaman, boleh burung jalak, kelinci, ayam hutan atau tupai, silakan beli sebanyak mungkin...buat teman bermain.
***
Secara da facto, Presiden RI per tanggal 2422015 adalah LBP berdasarkan atas terbitnya Perpres No 26/2015, lulusan terbaik Akmil yang pernah menjabat berbagai jabatan strategis di Republik ini termasuk menteri dan terakhir sebagai organisatoris ulung sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar. LBP lah otak intelijen dan strategi kendali pemerintahan selama ini, maka tak usah heran banyak tokoh-tokoh partai dan menteri yang hilir mudik menemuinya di Istana. Bahkan saking berwibawa dan berkuasanya seorang menteri wanita membetulkan letak dasi yang miring, dimana peristiwa ini terekan oleh photografer wartawan istana.
Luhut B. Panjaitan, kini tak lain dan tak bukan adalah sama seperti Jenderal Soeharto pasca tanggal per 11 maret 1966, dimana ia memiliki wewenang pengendalian dan evaluasi kinerja para menteri sesuai dengan Perpres yang ditandatangani pada 24 Februari 2015, Luhut juga berwenang melaksanakan tugas pengendalian program-program prioritas nasional. Ia kini adalah the real President of the Republic of Indonesia
Lebih dari hal tersebut diatas, Luhut juga berwenang menngendalikan fungsi-fungsi pengendalian pemerintahan untuk memastikan seluruh kegiatan prioritas nasional dan juga penyelesaian masalah secara komprehensif dan umum terhadap program prioritas nasional kabinet kerja yang dalam pelaksanaannya mengalami hambatan.
Luhut Panjaitan juga bertugas melebihi kewenangan selaku kepala staf Presiden dalam percepatan pelaksanaan program nasional dan pemantauan seluruh pelaksanaan program-program prioritas nasional yang merupakan tugas seorang Presiden. Sedangkan Jokowi saat ini apa ? gak jelas karena banyak yang mengatakan ia Presiden boneka , yang "tedjo".
Bagi para pengamat yang sensitif akan politik semakin lama akan semakin merasakan peran LBP adalah "hiden hand" dari the real Presiden. He is the comander in chief, he is the real president. Saya telah merasakannya sekarang, apakah teman-teman kompasianer juga begitu ?
So , Selamat Sore Bapak Luhut B Panjaitan, you are the real President !......
[caption id="attachment_371469" align="alignright" width="100" caption="sumber aktual.co"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H