Pada Tanggal 18 November 2023, Departemen Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang (FT UM) mengirimkan dua finalis untuk mengikuti Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) XIV 2023 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta, Pusat Prestasi Nasional, Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dua finalis tersebut diwakilkan oleh Tim TAKSAKA untuk kategori bangunan beton dan Tim DORA untuk kategori bangunan baja. Tim TAKSAKA beranggotakan Hafif Ahmad Abdul Azis, S1 Teknik Sipil, Angkatan 2021 dan Andra Akmal Maulidani, S1 Teknik Sipil, Angkatan 2021 dibimbing oleh Bapak Abdul Rahman, S. T., M. T. Tim DORA beranggotakan Moch Dhoni Bathista, S1 Teknik Sipil, Angkatan 2020 dan Raden Ian Sulasmono, S1 Teknik Sipil Angkatan 2020 dibimbing oleh Ibu Puput Risdanareni, S.T., M. T., Ph. D.
KBGI 2023 dilaksanakan di Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) yang terletak di Kota Bintaro Jaya, Tangerang Selatan. KBGI 2023 dibuka pada Hari Minggu Tanggal 19 November 2023 dan berjalan selama tiga hari hingga Hari Selasa Tanggal 21 November 2023. KBGI 2023 dibuka secara resmi oleh H. Rano Karno, S.I.P., Anggota Komisi X DPR RI Bidang Pendidikan, Olahraga, dan Sejarah. Pada acara pembukaan turut hadir Bapak Asep Sukmaya, S. Ip., Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia serta Kepala Pusdiklat Pegawai Kemendikbudristek, Dr. Ir. Mustangimah, M.Si.
KBGI 2023 merupakan acara kompetisi rancangan bangunan tahan gempa yang diselenggarakan di tahun ke-14. Sejumlah enam belas tim dari sebelas perguruan tinggi terkemuka dari berbagai provinsi di Indonesia berkompetisi sebagai finalis yang lolos pada tahapan penyusunan proposal dan seleksi yang diselenggarkan pada Bulan September 2023. Tim TAKSAKA dan Tim DORA merupakan dua tim perwakilan FT UM yang temasuk sebagai finalis yang lolos pada tahap penyusunan proposal dan seleksi.
KBGI 2023 terbagi menjadi dua kategori kompetisi, kompetisi bangunan gedung 10 lantai dari material baja dan kompetisi bangunan Gedung 10 lantai dari material beton bertulang pracetak. Setiap kategori kompetisi diikuti oleh delapan finalis. Kompetisi dilaksanakan pada tiga tahapan yang diselenggarakan selama tiga hari. Pada hari pertama finalis mempresentasikan rancangan bangunan yang akan dibuat di hari kedua. Materi yang dipresentasikan oleh setiap finalis meliputi inovasi bangunan, metode perakitan, dan ketahanan bangunan terhadap gempa. Presentasi setiap finalis dinilai berdasarkan keunikan inovasi, penyampaian materi, serta pemahaman terhadap materi. Pada hari kedua, setiap finalis mulai untuk mengerjakan rancangan bangunan. Batas pengerjaan rancangan bangunan diberi waktu selama empat jam. Pada hari ketiga dilakukan pengujian tahan gempa untuk setiap bangunan finalis yang sudah dikerjakan pada hari kedua. Pengujian tahan gempa menggunakan meja getar yang digetarkan dengan frekuensi beragam dari 1.5 Hz, 2.5 Hz, 3.5 Hz, 4.5 Hz dan 5.5 Hz. Bangunan dinilai berdasarkan ketahanan struktur dan arsitektur terhadap getaran.
Berdasarkan penilaian Tim DORA berhasil lolos pada tahapan ketiga setelah menyelesaikan rancangan bangunan dengan tepat waktu sedangkan Tim TAKSAKA tidak lolos pada tahapan ketiga dikarenakan rancangan bangunan diselesaikan melebihi batas waktu pengerjaan. Kelolosan Tim DORA berhasil mengantarkan FT UM meraih Juara 3 untuk Kompetisi Bangunan Tahan Gempa dengan Kategori Bangunan Baja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H