Justru lewat pemerintah sendiri yang memberi peluang Starlink beroperasi di nusantara dimanfaatkan selekasnya oleh masyarakat. Andaikan masyarakat di daerah pelosok benar-benar ramai-ramai melakukan swadaya menggunakan Starlink, ini bisa jadi model bagi akses internet di kawasan pelosok lainnya.
Bahwa pemakaian internet bisa saja dibebankan bersama oleh pengguna yang untuk paket Starlink Standar bisa diakses oleh 25 perangkat. Mungkin juga dapat dipakau pula untuk keperluan pendidikan dan kesehatan di sekolah-sekolah dan puskesmas-puskesmas terpencil. Lalu, biaya berlangganan bulanan sebesar Rp 780.000 dapat ditanggung bersama.
Kalau warga ramai-ramai "berinvestasi" sendiri dan seluruh aspek mendasar seperti sekolah dan layanan kesehatan terkoneksi internet atas inisiatif rakyat, sebenarnya pemerintah bisa lebih duduk tenang. Begitu bukan? (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI