Baru pada 1957, jejak Camp Nou dimulai. Ongkos sebesar 280 juta pesetas dibelanjakan membangun markas berkapasitas 93.053 penonton. Dua arsitek, Garcia Barbon dan Soteras direkrut demi pembangunan selama tiga tahun. Tepat 24 September 1957 Camp Nou dibuka. Semula akan diberi nama Gamper Stadium, namun pemerintah melarang julukan itu.
Gamper adalah nama presiden FCB pertama sekaligus pendiri. Joan Gamper alias Hansa Camper sejatinya warga Swiss yang hijrah ke Spanyol. Ia sosok pebisnis yang mempelopori FCB jadi klab profesional dan menghasilkan pendapatan. Kenyang pengalaman ketika mendirikan FC Basel dan FC Zurich, tetapi sukses di FC Barcelona. Pria kelahiran 1877 ini punya feeling merekrut pemain jagoan.
Sayang, seperti halnya bola, kehidupannya berputar dari sukses jadi drastis. Persoalan keuangan melanda, hingga ia ditemukan tewas tertembak pada usia masih matang, 52 tahun. Gamper disemayamkan beberapa kilometer sebelah tenggara Camp Nou, tepatnya di pemakaman Montjuic. Ia meninggal justru sebelum Camp Nou digagas. Tapi fotonya terabadikan besar di sarang El Barca.
Posisi Camp Nou sebenarnya tidak tepat di jantung kota Barcelona. Agak ke wilayah barat, diapit oleh jalan Travessera de les Corts, Carrer de la Maternitat, Av. de Joan XXII dan Aristides Maillol. Luasnya mencapai 55 ribu meter persegi. Total panjang dan lebarnya mencapai 250 meter dan 220 meter, dengan tinggi 48 meter.
Bagian inti, setelah melalui lorong masuk, Anda akan masuk ke lantai 1 (planta 1). Ini level yang menurut saya, paling keren untuk mendapatkan view panorama. Di atasnya ada dua lantai; masing-masing area multimedia dan setingkat lagi bernama Cabines de premsa alias ruangan panjang tempat para jurnalis semua media berkumpul.
[caption caption="andra nuryadi"]
Di lantai paling ujung ini aura reportase pertandingan live amat terasa. Duduk di situ seolah menjadi bagian dari warga pers yang eksklusif. Tribun teratas dan tanpa kaca. Beberapa speaker ditanam untuk menyemburkan teriakan komentator yang sangat seru. Tentu dengan bahasa Spanyol, yang biasanya tensi teriakan meningkat ketika bola masuk gawang, “Goooll…gooll….gooolllllll…..!!!” Mungkin ketika Valentino Simanjuntak ada di ruang ini, akan terdengar pula teriakan, “Jebreett…jebreett…jebreettt…!!!!”
Di bawah lantai 1 ada dua lantai. Lantai pertama atau lantai 0 merupakan kawasan VVIP. Hanya dibolehkan bagi tamu khusus dan istimewa, makanya disebut Avantllotja Presidencial (Presidential Anteroom) dan sebuah hall bertajuk Hall de Tribuna.
Nah, lantai paling bawah alias lantai -1 merupakan kawasan paling “panas”. Mari kita mulai dari ruang ganti atau Zona de Vestidors. Masing-masing tentu untuk pasukan El Barca dan tim tamu. Saban ruang berisi bangku panjang warna putih yang diletakkan mengeliling. Di tembok menancap lemari ganti berjumlah 28 buah.
[caption caption="andra nuryadi"]
Ruang itu menyatu dengan lima buah shower yang tak diberi sekat satu sama lain. Masih di ruang mandi terbuka, di lantai bercokol sebuah jacuzzi warna biru. Jelas sekali terbuat dari bahan marmer yang mahal. Lalu, ruang itu dilengkapi tiga kasur pijat. Oh ya, ada pula lemari es empat pintu komplet dengan dispenser dan freezer yang bisa mengeluarkan es langsung. Sayang, ruang ganti yang digunakan Andres Iniesta cs. yang didominasi kelir merah tentulah tak boleh dikunjungi umum.