Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wajah di Balik Topeng

9 Februari 2016   21:32 Diperbarui: 9 Februari 2016   21:43 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Crass…

Darah berceceran dari luka menganga di bahu kiri. Dan pria bajingan itu seolah mendengkur kencang menahan tawanya yang menjijikkan atas penderitaan saudara perempuanku.

Yang aku tau, orang ini bukan mau membunuh saudara perempuanku, ia bisa melakukannya dengan cepat. Aku tahu itu, sebab meski “terkungkung”, aku dapat melihat dengan jelas aksi bajingan itu.

Dia… hanya ingin melihat saudara perempuanku menderita. Berada di titik terlemah manusia: ketidakberdayaan, dalam siksa yang aku tahu pasti lebih baik mati daripada harus mengalami itu.

Sebelum berada di tengah situasi mengerikan ini, aku telah membuat laporan kepada pihak yang berwajib: saudara perempuanku, menghilang, dan itu telah seminggu lamanya. Mereka tidak menemukan keberadaan saudara perempuanku.

Dan—tentu saja. Setelah aku pun “dibawa” ke ruang bawah tanah ini, baru kuketahui, ternyata saudara perempuanku justru ada di sini. Ruang pengap di bawah gudang belakang rumah kami sendiri, terikat di sebuah kursi tua dengan mulut disumpal kain serbet.

Kata kebodohan menempeleng kuat kepalaku. Gudang ini, tempat kami bermain dulu saat kecil—termasuk, ruang pengap ini. Tempat pelarianku kala ibu memarahiku, dan dengan segala cerita tidak menyenangkan mengiringi.

Kenapa tidak terpikirkan olehku?

 

“Emhhh… Emmh…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun