Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mau ke Surga?

11 Januari 2015   20:34 Diperbarui: 4 Agustus 2015   13:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14209579801404847767

Note: Cerita ini sudah hadir lama di Tanah Minang. Saya coba hadirkan lagi, dengan translet Bahasa Indonesia.

Ceritanya begini.

 

Alkisaaah… toyeeep… (Lagi??)

Tersebutlah, seorang anak laki-laki bernama Buyung (sebut aje gitu, ye!) pelajar SD kelas 3. Si Buyung selalu diajarkan Ibunya; Bila jam sekolah telah usai, maka segeralah pulang, bantuin Emak!

Suatu hari, di sekolahannya si Buyung, di dalam kelas, saat itu pas pelajaran agama, bertepatan pula mata pelajaran terakhir di hari tersebut.

Guru Agama: “Anak-anak, sebagai seorang yang beragama, dan kalau ingin menjadi anak yang soleh, maka kita harus…”

Para Murid: “Menjalankan perintah Tuhan, Pak!”

Guru Agama: “Bagus-bagus, rancak bana!”

Seorang murid bertanya. “Pak, kalau menaati perintah Tuhan, bisa masuk surga ya, Pak!”

Guru Agama: “Benar sekali! Kalian tahu apa yang ada di surga?” ujar sang guru balik bertanya. Otomatis para murid menggeleng-gelengkan kepala. Sang guru tersenyum. “Di surga itu, yang ada adalah keindahan, kesenangan. Semua yang kalian inginkan akan terpenuhi. Minta apa pun!”

Semua murid terperangah, tersenyum dengan pandangan mata yang jelas menyiratkan sejuta keinginan. Sang guru merasa puas, dan tersenyum senang, sebab sepertinya para murid dapat memahami pelajarannya tersebut.

Guru Agama: “Jadi… siapa yang mau masuk surga?”

Tanya sang guru dengan lantangnya. Sontak semua anak mengacungkan tangan. “Saya, Pak! Saya!” kembali guru tersebut tersenyum senang. Namun ada satu murid yang tidak mengacungkan tangan seperti yang lain. Si Buyung. Buyung justru duduk dalam kegelisahan, meski dua tangan terlipat di atas meja.

Guru Agama: “Eeh… Buyung! Bagaimana dengan kamu? Apa gak mau ke surga?!”

Buyung: “Ndak, Pak! Kata Mak, kalo pulang sekolah langsung pulang aja ke rumah!”

Guru Agama: $%^&&Y*)(_&^%$%#@@%^*&Y*)()(……………………

 

Dah, gitu aja ^^

Ando Ajo, Jakarta 11 Januari 2015

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun