Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelaki Buta dan Hujan

7 Desember 2014   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:51 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1417940441680478447

Lelaki Buta dan Hujan

Lagi… hujan turun membasahi dahaga

Lebat menyapu tiap inci ruang bumi

Hembusan bayu menambah dingin kebekuan

Senja menjelang malam

Memaksa kaki kaki berlari

Geser geser numpang numpang

Izinkan kepala berlindung

-

Sosok tinggi sebahu

Tegak mematung di sudut kiri

Tak hiraukan percikan hujan

Tempias mendinginkan raga

Basah sekujur badan

-

Sosok bertongkat hitam

Sandal jepit kusam tak layak

Berbekal bungkus bungkus kerupuk

Tuhan…

-

Kau… lelaki buta

Gelap terang apa berbeda?

-

Bulu bulu halus berjingkat

Merinding tiada henti

Seakan ribuan semut menjalari tubuh

Teguran Tuhan…

-

Kau lelaki yang tidak melihat pongahnya dunia

Tidak mengemis…

Tidak menghiba…

Seseorang menyenggol, kasar

Kau balas dengan senyuman

-

Tuhan…

Menit menit berlalu kencang

Hujan tak jua reda

Kau tetap setia

Menunggu seseorang menawar kerupuk di tangan

Dengan cara apa kau melihat lembaran uang?

Yakinkah kau tidak seorang pun yang menipu?

Tuhan…

Tidak ada… tiada seorang jua yang peduli

-

Kau lelaki buta yang tidak melihat indahnya dunia

Tetap tegar di bawah rinai mengecil

Tidak seperti mereka bermantel menggigil

Berlalu dari pandangan

-

Anakku, Yanda bawa kerupuk

Mari kita makan bersama, istriku

Sepintas sosokmu membayang

Aku tersenyum…

Terima kasih Tuhan

Terima kasih

Bodohnya diriku yang tidak menanyakan namamu, Bang…

Semoga Allah menjagamu dari kemunafikan dunia, aamiin Allahumma aamiin

Ando Ajo, Jakarta 07 Desember 2014.

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun