Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ironi #3

4 November 2015   13:53 Diperbarui: 4 November 2015   13:53 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu…

Tanah ini tempat kami dilahirkan. Di mana tumpah darah dalam kumandang azan, dentang lonceng gereja, bersahutan dari pura hingga vihara.

Dulu…

Tanah ini tempat kami bermain. Canda tawa bertemankan alam, mengisi hari-hari. Dari sungai hingga ke padang rumput. Ilalang subur tempat di mana burung-burung bersarang. Pohon-pohon tinggi mengagumi langit nan membiru.

Tiada ketakutan tiada keresahan. Tanpa hasutan tanpa ancaman. Tanpa bibir-bibir manis berbisa, menghasut kawan sanak keluarga. Tanpa kepala-kepala angkara, yang memisahkan kami kawan sepermainan. Dulu…

Tadinya…

Tanah ini tempat kami menggantungkan angan. Hitam jemari kekar gemburkan tanah, bertemankan mentari yang tak pernah marah. Di mana mimpi mungkin akan kami raih. Di sini, di tempat ini, bersama kawan dalam balur doa ibu kami.

Tadinya…

Tanah ini tempat kami menyulam kenangan. Segala canda segala ceria. Segala utuh segala kebaikan. Segala…

Kini…

Tanah ini tak lagi mengingat kami. Tiada lagi setapak jalan bisa kami lalui. Teman dan kawan telah menjauh, dipisah pikiran-pikiran berselimut keagungan. Mengatasnamakan Tuhan, padahal Tuhan tak pernah melakukan kesalahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun