[Renungan Jumat]
Salam bahagia teruntuk semua sahabat Kompasiana.
Sahabat, penulis teringat satu pepatah tua, yang kurang-lebih berbunyi; “Jangan menyepelekan hal-hal kecil, sebab hal-hal besar banyak terjadi karena hal kecil.”
Dan nyatanya, cukup banyak hal-hal sepele yang benar-benar kita sepelekan, bahkan lebih banyak lagi hal demikian terpampang di media sosial.
Contoh sederhananya; dalam menuliskan/mencantumkan/mengetikkan kalimat-kalimat yang sebenarnya adalah sebuah doa.
Semisalnya, begini; “ya robb smoga ibunda hmba cpt smbuh amin”
Atau; “ohh tuhan mksh dah jwb doa q”
Lainnya; “yaa allah lncrkan prjlnan hmba ni amin”
Sahabat Kompasiana, sejatinya; Robb, Tuhan, Allah itu sesuatu yang Maha dan kita semua menyadari itu, lantas mengapa menuliskan (memanjatkan) doa seolah-olah Zat Yang Mahasempurna tersebut adalah sesuatu yang kecil? Sepele?
Penulis yakin, sahabat dan kita semua tentulah tidak berpikiran demikian. Namun, dari kebiasaan kita yang menuliskan/mengetikkan sebaris doa dalam banyak sosial media dengan seperti itu (tidak mengindahkan aturan dan kaidah dalam menulis) tidak tertutup kemungkinan; bahwa kita telah menyepelekan Sang Khaliq.
Mungkin, menuliskan nama seseorang dalam huruf kecil semua masih dimaklumi (meskipun aturannya; harus diawali huruf besar) namun, apa tidak menyalahi etika ketika kita menuliskan/mengetikkan/mencantumkan nama Tuhan dengan awalan huruf kecil? Bukankah itu sama saja dengan kita menyepelekan Tuhan/Robb/Allah itu sendiri? Menyamaratakan Dia dengan makhluknya, meski kita tidak bermaksud begitu?