Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bukan Penyair

6 Maret 2016   12:50 Diperbarui: 6 Maret 2016   13:06 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Laki-laki, Hujan, dan Kebebasan."][/caption]

 

Kuucapkan satu rangkaian kata, dengan nyanyian alam buana. Pada elok mata dunia, pada lekuk tubuh sempurna, atau hamparan surga di kaki dasar samudera. Kutuliskan kurangkaikan pada pesona… sebab aku kagum pada apa yang ada.

Lantas…

Entah iblis mana yang menjelma… malaikat mana yang membisik dusta, hingga engkau berkata aku pemuja? Pada elokmu, pada senyummu, pada…

Dan kau menyimpulkan…

:aku pengagum dirimu.

Lantas dengan mudahnya kau ucap sayang juga rindu. Begitu menggebu-gebu. Terpesona kalimat sakti menderu. Tanpa memikirkan benarkah semua itu… Kau putar kata seolah semua salahku, memancingmu… hingga mereka berkata: aku iblis yang tak lagi saru.

Tidakkah kau tahu… mungkin akal dan pikirmu sendiri telah menipu?

Aku menulis pada apa yang kurasa liris

Aku bersenandung setiap kali cakrawala menggantung mendung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun