Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asa di Tubuh Malam

17 Februari 2016   02:42 Diperbarui: 17 Februari 2016   03:00 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="merindu tiada kesampaian"][/caption]

 

Entah bulan bertemaram semu, atau pikirku yang tengah sendu, hingga gelap begitu membeku, memaksa tubuh terpaku. Pada asa di kalbu yang begitu menggebu, tiadakah pelepas rindu untuk tubuh yang kaku. Atau sekadar merangkul raga berselimut debu?

Pada malam merajut damai, sejuta keindahan atau bintang berkelip rinai… permai. Tidakkah janji akan dipenuhi… tunai? Atau itu semua hanya mimpi layu terkulai? Tersungkur berharap pada kasih yang tak pernah kugapai. Dan menghilang seperti buih-buih pasrah mengukir pesisir pantai. Hingga jiwa merindu… belai.

Kini malam hampir berlalu, dan khayal masih setia di sisiku. Merinai tangis dalam getar merdu, mendayu impian menggilas kalbu. Tanpa ampun tiada kutahu, decak berderai serpihan rindu. Menguliti tiap jengkal… dan aku tak mampu. Debar memaksa diri berlutut… saru.

Sekeping perjalanan membayang menghantui, pada alunan desah di keheningan sepi. Kala keringat berlapis dosa menodai, berharap raga utuh dalam bingkai insani. Kiranya mimpi tinggal lah mimpi, rapuh berderak tak sanggup kutautkan lagi. Hingga kini… yang tersisa hanya resah menggelinjang dalam keping nadi.

 

-----o0o-----

Puisi ini hasil kolaborasi Relung Batas Hampa & Ando Ajo.

TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Bima - Jakarta, 17 Februari 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun