Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Apa dengan (Cinta) Negeriku?

25 Januari 2015   22:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:23 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14221757521136060668

[caption id="attachment_393169" align="alignnone" width="622" caption="bila Cinta Negeri hanya mimpi, jangan lagi ajari anak cucu kami sedari dini"][/caption]

Ada Apa Dengan (Cinta) Negeriku?

Pak… aku ingin bertanya

Ke mana hilang bela nusa?

Mengapa tak henti durja melanda?

Haruskah picik badan di selaksa cerita?

Atau NKRI harga mati hanya bualan semata?

Pak… ini semua karena apa?

Pak… lihatlah pertiwi kian merana

Garuda lusuh berdarah derita

Bagaimana anak cucu akan percaya?

Bersilat lidah meski nyata berbeda

Pak… ada apa dengan ini semua?

Aku hanya ingin mengatakan

Lihatlah sekeliling lingkungan

Di manakah engkau mencari makan?

Tidakkah di tanah pertiwi ini yang kian rentan

Lantas kenapa carut marut dihadirkan?

Tidakkah cukup semua materi melilit badan

Sedang yang lain kurus tak diperhatikan

Pak… kenapa semua ulah tak dihentikan?

Apa kalian tidak mencintai Indonesia?

Bu… aku ingin meminta

Pada rahimmu awal semua cerita

Isikan benih terbaik yang kau punya

Bukan rahwana apalagi iblis berbaju manusia

Besarkan penuh kasih cinta

Hingga nanti berguna bagi nusa bangsa

Dan garuda bebas bentangkan sayap mengudara

Ibu pertiwi tersenyum manis di ujung cerita

Almarhum Ayah pernah berkata; “Sampai kapan pun, Indonesia tidak akan pernah aman!

Yah, sepertinya ucapanmu dulu, ada benarnya.

Ando Ajo, Jakarta 25 Januari 2015

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun