Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tidak Sama

5 Agustus 2017   01:11 Diperbarui: 15 September 2017   06:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
justvoicembs.blogspot.com

Sudah cukup hentikan...Tiada bernalar apa yang kaulakukan, tak masuk di akal apa yang kauucapkan. Tiada pernah sama ucapan dan tindakan, dan kau masih berkata--kita rekan sejalan?

Dia yang menunjukkan jalan tak pernah mengajar memelihara angkara dalam badan. Konon pula mengumbar emosi dalam amukan... begitu bangga meludahi insan, tak puas hati--api pun kaunyalakan. Di rumah Tuhan--beranda halaman. Sebutlah sesukamu kawan!

Dan kau masih berkata menghormati Sang Junjungan?

Dia yang bagiku menjadi pedoman... mengutamakan maaf dalam baiknya ucapan. Bukan cacian yang berhamburan, bukan pula umpatan atas ketidakberdayaan. Bukan! Tiada dia mengajarkan... angkuh tawa pada jerit memohon ampunan, sedikit saja belas kasihan.

Dia yang bagiku menjadi panutan... tiada kan mau menurunkan kasarnya tangan--pada jiwa-jiwa tak berdaya dalam kelemahan. Tiada surga bagimu yang melakukan, tidak pula hanya sekadar mencium aroma wewangian. Begitu yang beliau tekankan. Tidakkah engkau pernah mendengarkan?

Dan kau masih berkata... kita seiman?

---0O0---

TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI KOMPASIANA, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGANN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Ando AJo, Jakarta 05 Agustus 2017.

Sumber Ilsutrasi

Terima kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun