Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

The Most Glorious Woman in the World

1 Januari 2016   17:42 Diperbarui: 1 Januari 2016   18:03 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[Renungan Jumat]

Tersebutlah kisah satu keluarga tauladan, sebab mulia ajaran, hingga diulang kejadian, tertera jelas dalam firman Tuhan, pada kitab suci bernama Al Qur’an, dalam dua ratus ayat bertalian.

Adalah saudara kandung Zakariyya Alaihi Salam bernama Imran, dua kakak adik sama tiada memiliki keturunan, meski usia bergerak jauh dikandung badan, namunnya doa senantiasa dipanjatkan, dalam nazar yang diniatkan.

Di satu sore nan menyejukkan, adalah Hannah istri Imran, tengah melamun menikmati keindahan, dalam langgar tempat di mana segala doa dipanjatkan, memandang keluar di tengah halaman.

Tiada terasa mata Hannah dimanjakan, tingkah laku burung-burung dalam kawanan. Seekor induk burung memberikan makan, pada anak-anaknya yang imut menggemaskan. Terbesit tanya menggugah perasaan, dalam lubuk hati yang tak tersentuh syetan; Mengapakah diri tiada memiliki momongan, sedangkan usia sudah jauh melewati batasan?

“Ya Allah yaa Tuhan, jika Engkau berkehendak sesungguhnya lah tiada satu jua makhluk yang bisa menyangkal. Sebab itu hamba memanjatkan pinta, berilah keturunan pada kami, dan Engkau akan melihat kepatuhan kami.”

Begitulah doa dipanjatkan, tiada yang tidak mungkin dalam dunia, usik hati tunduk pada Kekuasaan. Hingga Hannah yang berusia lanjut, mengucap janji sebagai nazar.

“Yaa Rahman, bila keturunan Engkau berikan, dan bila doa Engkau kabulkan, maka anak yang terlahir akan kami serahkan untuk pengabdian, pada Engkau yaa Rabb. Dengan begitu, tenanglah kami, bila mati nanti, bila nyawa telah kau ambil kembali, akan ada senyum di alam kubur, sebab anak keturunan mendoakan kebaikan. Dan sungguh yaa Allah Azza wa Jalla, lindungilah ia nanti, dari semua fitnah dan godaan syetan…”

Allah mengabulkan doa Hannah dan Imran, sebagaimana doa Rasul-Nya, Zakariyya Alaihi Salam, yang telah lebih dulu Ia kabulkan, berjarak delapan bulan—hingga nanti, terlahirlah Yahya Alaihi Salam dari rahim Elisabeth—Al-Yasbhi’ keturunan Harun Alaihi Salam.

Lahirlah bayi perempuan dari rahim Hannah, bayi mungil cantik nan menggemaskan. Imran dan Hannah berpelukan dalam tangis haru, tiada lepas rasa syukur pada Tuhan. Bayi mungil yang telah “digariskan” dalam takdir yang dibisikkan Arham, atas kehendak Tuhan.

Bayi mungil diberi nama; Maryam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun