Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] GGS a.k.a Gue Gak Sial-lagi

30 November 2015   14:27 Diperbarui: 1 Desember 2015   11:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Pegimane, Ben?” Nyak Ipeh menubruk Ben dengan pelukan hangatnya, membuat Ben nyaris tersedak. “Elu baek-baek aje, kan? Ben?”

“Saya rasa—“ timpal Pakde Darmin, “—Pengobatan yang dilakukan Mas Kent Ire ini, telah menampakkan hasilnya,” ia menoleh pada pria itu. “Bukan begitu, Mas?”

Pria setengah abad itu mengangguk. Kent Ire adalah sahabat dekat Darmin, yang memiliki kecakapan khusus. “Sudah ndak ada lagi, anak e sampeyan sudah terbebas dari segala gangguan jin hantu dan syetan,” sejenak ia memutus ucapan demi menghirup asap dari lintingan di sela jarinya. “Tugas saya, udah kelar,” sambungnya, lantas meniupkan asap tebal. “Saya pamit,”

Criiing…

Semua orang terperangah, Kent Ire terperanjat saat dering ponsel dalam kantong celana berbunyi gak nyaring. Eeeh…?!

Di saat semua orang menyembunyikan tawa mereka terhadap si Dukun Kent Ire itu, Ben sekali lagi mengamati wajah pria tersebut. Untuk sesaat, Ben mencoba mengingat-ingat. Yaa, Mas Kent Ire dibawa oleh Pakde Darmin atas permintaan Nyak dan Babeh-nya, demi kesembuhan Ben sendiri. Ben bisa mengingat itu.

 

 

“Lelet amat sih elu, Bay?” dengus Ben, kesal kelamaan menunggu.

Bay datang sembari nyegir kuda menanggapi keluhan temannya itu. “Jadi orang tuh kudu sabar. Mang lu pikir dunia ni serba instan? Gue butuh dandan juga keleuus…”

“Huu…” lagi-lagi Ben mendengus kencang, sembari menyalakan mesin motornya. “Udeh kek cewek aje lu,”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun