Bagimu Negeri Aku Rela…
Bagimu negeri… kami mengabdi…
Bagimu negeri… jiwa raga… kami
Sudah lebih setengah abad usiamu
Namun lelah tak pernah tersirat di wajahmu
Aku yakin sekali kau mendalami lagu itu
Hingga senyum manis tak lepas dari bibirmu
Tidak seperti aku…
Yang hanya diam selalu saja berpangku
Sedikit resah caci maki menderu
Tak hendak bersyukur pada Yang Satu
Empat belas tahun kakimu mengayuh
Sepeda tua yang sama sepuh
Kayuh… kayuh nikmati peluh
Umbarkan semangat pantang mengeluh
Kayuh… kayuh terus mengayuh
Harap tinggi agar negeri tak rapuh
Didik… didik, ajar… ajarkanlah
Generasi penerus garuda tak goyah
Kayuh… kayuh kaki tak lelah
Bukan sepatu hanya terompah
Buatan sendiri bukan berkilah
Kayu berbilah karet ban getah
Jauh… jauh berbeda dariku
Kau yang tua bersemangat membara
Tiada sebarang alat komunikasi dalam saku
Senyum sederhana tiada berlara
Aku kagum pada dirimu yang berbelas
Tiada canggung bertatap mata berkelas
Senyum… senyum pertanda ikhlas
Kayuh mengajar selama raga bernapas
Teruntuk Pak Mu’min Mmelmi aku kagum pada semangat dan pengabdianmu
(The most complicated skill is to be simple)
Sumber ilustrasi; FB Kang Iwok Abqary, nuhun Kang ^^
Ando Ajo, Jakarta 22 September 2014
Terima Kasih Admin Kompasiana^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H