[caption id="attachment_393169" align="alignnone" width="622" caption="bila Cinta Negeri hanya mimpi, jangan lagi ajari anak cucu kami sedari dini"][/caption]
Ada Apa Dengan (Cinta) Negeriku?
Pak… aku ingin bertanya
Ke mana hilang bela nusa?
Mengapa tak henti durja melanda?
Haruskah picik badan di selaksa cerita?
Atau NKRI harga mati hanya bualan semata?
Pak… ini semua karena apa?
Pak… lihatlah pertiwi kian merana
Garuda lusuh berdarah derita
Bagaimana anak cucu akan percaya?
Bersilat lidah meski nyata berbeda
Pak… ada apa dengan ini semua?
Aku hanya ingin mengatakan
Lihatlah sekeliling lingkungan
Di manakah engkau mencari makan?
Tidakkah di tanah pertiwi ini yang kian rentan
Lantas kenapa carut marut dihadirkan?
Tidakkah cukup semua materi melilit badan
Sedang yang lain kurus tak diperhatikan
Pak… kenapa semua ulah tak dihentikan?
Apa kalian tidak mencintai Indonesia?
Bu… aku ingin meminta
Pada rahimmu awal semua cerita
Isikan benih terbaik yang kau punya
Bukan rahwana apalagi iblis berbaju manusia
Besarkan penuh kasih cinta
Hingga nanti berguna bagi nusa bangsa
Dan garuda bebas bentangkan sayap mengudara
Ibu pertiwi tersenyum manis di ujung cerita
Almarhum Ayah pernah berkata; “Sampai kapan pun, Indonesia tidak akan pernah aman!”
Yah, sepertinya ucapanmu dulu, ada benarnya.
Ando Ajo, Jakarta 25 Januari 2015
Terima Kasih Admin Kompasiana^^