Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayahanda Adam Ibunda Hawa

26 Februari 2015   10:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:29 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1424894721781747291

Ayahanda Adam Ibunda Hawa

Bisik malam usik gemerisik

Hening melukis ketenangan

Di bawah kanvas hitam tirai malam

Selimut agung rajutan kemintang

Sayap membelah syahdu rembulan

Intip mengintip sejuta angan

Lenggok gemulai tarian jiwa

-

Hinggap asa di singgasana rindu

Benak menjauh dari badan

Sepi menempa dalam keramaian

Tak hendak beranjak pergi

Seperti Adam merasa risih

Meski berdamping para malaikat bidadari

Dalam taman surgawi yang tak bertepi

Logika merangkai tanya

Mengapa diri seorang diri

-

Tanya tenggelam dalam dekapan

Menitik kelambu keyakinan

Meski tak membantah Kekuasaan

Sirat doa disematkan

Tak patah arang walau tahu itu Ketetapan

-

Hadir sosok berparas jelita

Wujud nyata dari doa

Purwarupa yang tak pernah ada

Gemulai tubuh dan suara

Lambang kehidupan bernama Hawa

-

Selaput jingga merangkak fajar

Menyingsing rona berubah keemasan

Mengusik mimpi yang menjelma

Ayahanda Adam dan Bunda Hawa

Sujud bersukur langit tak selamanya kelam

-

Bisik hari usik gemerisik

Intip mengintip sejuta angan

Mengulas senyum di benak imaji

***

TULISANINI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAI URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Ando Ajo, Jakarta 26 Februari 2015

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun