Mohon tunggu...
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Akuntansi / FEB/Universitas Mercu Buana

Nama : Andjani Ramadina Azzahra NIM : 43222120001 Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan etik umb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 6 - Manajemen Waktu "Weton" untuk Pengendalian Diri dan Penentuan Hari Baik

15 Oktober 2024   23:14 Diperbarui: 15 Oktober 2024   23:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam budaya Jawa, waktu tidak hanya dipahami secara linier seperti dalam kalender modern, tetapi juga memiliki makna semiotika yang mendalam. Salah satu konsep yang sangat dikenal adalah weton, yaitu sistem perhitungan kombinasi hari lahir dengan pasaran. Sistem ini dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap karakter individu, pengendalian diri, dan penentuan hari baik untuk berbagai kegiatan penting. Artikel ini akan membahas bagaimana weton dapat digunakan sebagai alat untuk manajemen waktu, dengan fokus pada pengendalian diri dan penentuan hari baik.

Apa Itu Weton?

Weton adalah kombinasi antara tujuh hari dalam seminggu (Senin hingga Minggu) dengan lima pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon) dalam kalender Jawa, yang berulang setiap 35 hari. Kombinasi inilah yang digunakan untuk menentukan karakter seseorang dan juga hari-hari yang dianggap baik atau buruk untuk melakukan kegiatan tertentu. Misalnya, seseorang yang lahir pada hari Senin Kliwon dipercaya memiliki karakter yang berbeda dengan orang yang lahir pada Selasa Wage. Selain itu, weton juga sering digunakan dalam menentukan waktu yang tepat untuk pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha.

Pengendalian Diri Berdasarkan Weton

Pengendalian diri adalah aspek penting dalam manajemen waktu. Dalam konteks budaya Jawa, weton tidak hanya digunakan untuk menentukan hari baik, tetapi juga sebagai panduan untuk memahami sifat dan karakter individu. Misalnya, mereka yang lahir pada weton tertentu mungkin memiliki kecenderungan sifat yang lebih emosional atau lebih rasional. Dengan memahami karakteristik ini, seseorang bisa lebih sadar akan kekuatan dan kelemahannya, sehingga dapat lebih mudah mengendalikan diri dalam berbagai situasi.

Pemahaman tentang karakter diri berdasarkan weton dapat membantu seseorang dalam mengelola waktu secara lebih efektif. Misalnya, jika seseorang tahu bahwa dirinya cenderung kurang produktif pada hari-hari tertentu karena pengaruh emosional, ia bisa merencanakan tugas-tugas yang lebih ringan pada hari tersebut dan menyimpan pekerjaan yang lebih berat pada hari-hari ketika ia merasa lebih energik dan fokus. Dengan demikian, weton bisa menjadi alat refleksi diri yang membantu seseorang dalam manajemen waktu sehari-hari.

Penentuan Hari Baik Berdasarkan Weton

Selain pengendalian diri, weton juga sering digunakan untuk menentukan hari baik. Dalam budaya Jawa, beberapa hari dianggap lebih baik untuk memulai aktivitas tertentu, sementara hari-hari lainnya dianggap kurang menguntungkan. Misalnya, hari Jumat Kliwon sering kali dianggap sebagai hari yang baik untuk melakukan ritual keagamaan atau kegiatan yang berhubungan dengan spiritualitas. Sebaliknya, beberapa hari lain mungkin dianggap kurang baik untuk memulai usaha atau pernikahan.

Namun, penting untuk diingat bahwa penentuan hari baik ini tidak hanya didasarkan pada weton semata. Faktor-faktor lain seperti kesiapan mental, fisik, dan finansial juga harus dipertimbangkan. Weton sebaiknya digunakan sebagai panduan tambahan, bukan sebagai satu-satunya dasar dalam pengambilan keputusan. Dengan menggabungkan tradisi weton dengan perencanaan yang matang, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih bijak dan terarah.

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun