Mohon tunggu...
Andi Zulfikar
Andi Zulfikar Mohon Tunggu... Freelancer - wirausahawan yang sedang usaha bangkit

Nama saya: Andi Zulfikar. peminat sejarah, politik, dan sosial-budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Untuk Kita Renungkan

14 Mei 2024   20:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   20:41 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"... Anak menjerit-jerit, asap panas membakar

Lahar dan badai menyapu bersih

Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat

Bahwa kita mesti banyak berbenah..."

Bait-bait lantunan lagu dari Ebiet. G. Ade yang populer pada tahun 80-an lalu ini, menyentuh hati kita yang mungkin mulai mengeras. Itulah sebabnya, Tuhan mengirimkan isyaratNya tersendiri, dengan cara sendiri. Semua karena kasih sayangNya kepada kita.

Sejumlah isyarat datang bertubi-tubi dalam hitungan sebulan ini. Tengok saja banjir bandang dan longsor mendera sejumlah daerah di Sulawesi Selatan, seperti Luwu, Pinrang, Sidrap, Enrekang, dan Wajo. Musibah ini menelan sedikitnya 16 orang tewas, 7 orang hilang, serta ribuang orang lainnya terpaksa mengungsi. Selain itu banjir bandang dan longsor ini juga menyebabkan kerusakan rumah-rumah penduduk serta infrastruktur lainnya.

Kondisi serupa juga menimpa sejumlah wilayah di Sumatera Barat, seperti Kabupaten Agam, Tanah Datar, Pariaman, Kota Padang, dan Kota Padang Panjang. Musibah banjir ini menelan sekurangnya 57 korban jiwa dan 22 orang lainnya hilang, serta lebih dari 2500 orang mengungsi.  Sedangkan dari wilayah Sulawesi Utara, erupsi gunung Ruang, turut memperpanjang daftar jumlah pengungsi yang kehidupannya sungguh memprihatinkan.

Sejumlah data di atas, tentulah bukan sebagai catatan statistik semata. Semua itu perlu dimaknai sebagai sebuah renungan bersama untuk kita : 

Kepekaan Terhadap Alam

Bencana alam kerap menghampiri kita tanpa peringatan. Meski begitu seharusnya bencana demi bencana yang datang sudah selayaknya menjadi pengingat bagi kita untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Pembangunan yang tidak memperhatikan keseimbangan alam, penebangan hutan yang sembarangan, dan pemanfaatan lahan yang tidak bijak yang cuma memperturutkan ambisi pribadi demi sebuah legacy, hanya akan memperparah dampak bencana. Inilah saatnya kita merenung dan bertanya, "Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga alam agar tetap lestari?" Kesadaran untuk menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama demi masa depan yang lebih baik.

Solidaritas dan Empati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun