Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mesuji

31 Desember 2015   17:10 Diperbarui: 31 Desember 2015   21:45 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biarkan Aku Tetap di Situ

Aku adalah sebutir biji
yang nantinya kamu tanam di pekarangan
; rumah dimana matamu berdiam.

Namun
Sebelum nantinya aku diasuh tanah dan air dan matahari
Biarkan aku yang kecil ini tumbuh
yang akan senantiasa mengusap matamu.
Dimana aku, kamu tanam dan melawan debu.

Seekor Kuda

Kalau nantinya kau bermimpi ingin menunggangi seekor kuda
Sihir dan ubah aku dengan mantra cintamu
; menjadi seekor kuda itu

Kemana kau akan meminta, ringiklah!

Tiada yang lebih perkasa,
dari kaki-kaki itu yang akan menemui
: taman bunga, sendang air yang tenang,
desa-desa, padang rumput atau ilalang.

Akan aku antar kau berlari mengejar matahari
Akan aku tunjukan tempat asing yang belum pernah kau kunjungi
Aku begitu tahu, tempat bermalam yang menyenangkan. Tempat
ribuan kunang-kunang dan bintang dibentangkan.

Tapi
jangan bawa aku berlari menjauhi kenyataan.

Seseorang yang Lewati Seseorang yang Kau Cintai

Setiap pagi sekali, kita, seolah menjadi sesaat dan selamanya.
Setiap hari, setiap bulan dan setiap waktu
; merasa tak bisa mengubah apa-apa.
Kecuali hal-hal yang keliru kita artikan maknanya
yang hanya bisa kita duga-duga.
Dan kita memilih diam untuk waktu yang lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun