Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Meninggalnya Rindu Sore Itu

30 April 2015   23:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14304104492123857835

[caption id="attachment_381080" align="aligncenter" width="300" caption="shuttershock"][/caption]

sepulang dari pernikahan
mantan. Ia bawa pulang
sebuah sovenir bernama kepedihan.
Lalu,
ia simpan sovenir itu rapi
di dalam almari, tepat
di samping Sepi.

sore itu, ia menulis sajak.
ia mau membunuh Rindu
yang beranak-pinak. tumbuh
terlalu lebat.

hari ini tak ada Rindu lagi,
katanya dalam hati. itu pasti.

Lelaki itu berjalan, dengan menenteng sekaleng bir hitam,
di tangan kanan,
di tangan lainnya kertas berisi sajak ia genggam, sempoyongan.

ia menuju surau dan memberi tahu,
kepada marbot itu.
lantas sang marbot bingung.

"Sudah umumkan saja."
kata saya.

" ... telah berpulang ke Rahmatulloh bernama Rindu
binti ... pada pukul...."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun