berjanjilah,
kita hanya akan hidup dengan harapan.
orang-orang memilikinya dan
ridho, dan keturunan mereka
begitu ritus
merenggut, hal-hal yang tumbuh
dan terus terputus.
seperti doa
dan biji matamu
berkilat-kilat
tenang sekali
sambil kau pegang
putih,
telapak tanganmu sendiri
tapi lalu, aku menangis...
kaugenggam punggung tanganku
sekali lagi,
dan kita duduk,
di tepi kolam.
memacak bayang-bayang
yang nyaris ingin lari
ditakuti (-takuti) daun gugur
gerak ikan-ikan
karena ketangkap basah,
mengangsur harapan.Â
__
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H